SAMPIT – Banjir yang melanda Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini berangsur surut setelah curah hujan yang tinggi awal mei kemarin mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kota Sampit tergenang banjir.
Jalil salah satu warga yang tinggal di Jalan Sempurna Barat Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang merasa bersyukur setelah genangan air banjir yang merendam rumah selama tiga hari, yang membuatnya sulit melakukan ritinitas seperti biasanya.
“Kalau banjir sampai masuk ke dalam rumah, makan susah, tidur susah, mau hidupkan listrik harus hati-hati karena ada air. Jadi Alhamdulillah setelah banjir surut bisa kembali beraktifitas seperti biasa,” ujar Jalil, Minggu 5 Mei 2024.
Selain itu, dirinya mengaku setelah banjir surut langsung membersihkan dalaman dan halamannya untuk menghindari adanya penyakit-penyakit akibat banjir tersebut. Jalil berharap setelah besar kemarin semoga tidak ada lagi banjir yang sampai masuk ke dalam rumah.
“Kalau melihat cuaca mendung ini, kemungkinan ada hujan lagi. Walaupun ada hujan semoga tidak lebat lah dan airnya tidak sampai masuk ke dalam rumah seperti kemarin,” lanjutnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mencatat terdapat 20 titik banjir di Kota Sampit pasca diguyur hujan semalaman yang mengakibatkan 306 rumah terdampak banjir.
Berdasarkan laporan BPBD Kotim terkait banjir genangan dan luapan tercatat ada 12 titik di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, 6 titik di Kecamatan Baamang dan 2 titik di Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Walaupun sudah surut, Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam menyampaikan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG Kotim curah hujan tinggi masih dimungkinkan terjadi di wilayah Kotim. Bahkan saat ini, Pemkab Kotim sudah menetapkan status tanggap darurat banjir selama 14 hari, terhitung mulai 4 hingga 17 Mei 2024 mendatang.
“Penetapan status ini akan ada beberapa dinas yang berkolaborasi dengan kami untuk bersama-sama dalam penanggulangan banjir di Kotim. Mudah-mudahan kita bisa melewati kondisi ini,” jelas Multazam.
Selain itu, masyarakat diminta untuk lebih memperhatikan kondisi sanitasi karena berhubungan dengan masalah kesehatan, jangan sampai banjir menimbulkan masalah lainnya seperti merebaknya penyakit muntaber dan gatal-gatal.
(ibra)
Berita ini bersumber dari beritasampit.com dengan judul “Banjir di Kota Sampit Mulai Surut, Warga Terdampak Bersihkan Rumah” yang diagregasikan via Google News.