“Masyarakat merupakan pelaku utama dalam program pengelolaan hutan. Hal tersebutlah yang menjadi tujuan utama kami dalam pelatihan ini,” kata Abdurrahman.
Dirinya juga menyebutkan bahwa kawasan hutan sangatlah penting bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan kehidupan. Optimalisasi pembangunan hutan dan kehutanan yang merujuk pada pelaksanaan kegiatan di tingkat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), merupakan salah satu komitmen pemerintah dan tentunya memerlukan dukungan para pihak.
Hal ini dilakukan agar pengelolaan kawasan hutan dengan mempertimbangkan azas manfaat lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan dapat terwujud.
“Kalau bukan kita, siapa lagi dan itu bisa dimanfaatkan, asalkan dengan benar tanpa harus merusak ekosistemnya,” terang Abdurrahman.
Sementara itu, Kepala Desa Ganepo Agus Sutrisno sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Tentu kegiatan ini sangat positif, karena ujungnya akan berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat di desa kami,” kata Agus.
Kegiatan itu digelar di Kantor Desa Ganepo. Para pesertanya merupakan masyarakat dan juga kelompok tani hutan di sekitar kawasan tersebut.
Adapun narasumber untuk pembuatan briket arang disampaikan oleh Novilianto Panca Bakti dari Manggala Agni Daops Pangkalan Bun, pembuatan kompos Junaedi yang juga dari Manggala Agnu Daops Pangkalan Bun, sedangkan budi daya lebah madu kelulut yakni Adie Heryawan dan KPHP Mentaya Hilir Seruyan Hilir. (MUHAMMAD HAMIM/B-7)
Sumber: https://www.borneonews.co.id//berita/276119-upt-kphp-mentaya-tengah-seruyan-hilir-berikan-pelatihan-pengelolaan-kawasan-sekitar-hutan