Suaranusantara.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan langkah Pemprov DKI yang bakal menonaktifkan NIK warga yang sudah tidak berdomisili di Jakarta merupakan hal yang merepotkan masyarakat.
Sebab, menurut dia ada banyak hal yang bakal terdampak nantinya.
“Contoh anda ditugaskan kerja di luar kota sampai enam bulan, setahun, masa anda harus kehilangan KTP anda di Jakarta. Betapa repotnya anda harus mengurus semua, bank, segala hal hanya karena kamu sempat kerja,”kata Ahok.
“Tapi kalau saya ada rumah dua, ya enggak bisa, orang harus milih. Bayangin nanti sertifikat rumah di Jakarta atas nama siapa, gantinya gimana, jualnya gimana, terus mobil yang saya beli gimana, hanya gara-gara saya kerja di luar kota,” tambahnya.
Ahok menyinggung kebijakannya saat memimpin Jakarta yang tidak mau mengganti nama-nama jalan di Jakarta, karena dianggap merepotkan masyarakat.
“Jadi jangan merepotkan orang lah. Sama kayak dulu orang tanya saya, kenapa tidak ganti nama jalan? Kalau saya ganti nama jalan repot banget, orang musti ganti cap, surat, itu menambah biaya, menipiskan kantong orang Jakarta,” katanya.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92 ribu NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Sebanyak 92.493 NIK KTP yang akan dinonaktifkan terdiri dari 81.119 NIK warga yang meninggal dunia dan 11.374 NIK warga di Rukun Tetangga (RT) yang sudah tidak lagi ada.
Sumber: https://suaranusantara.com/2024/05/04/soal-penonaktifkan-nik-ktp-jakarta-ahok-merepotkan-orang/