BondowosoNetwork.com – Santibadra adalah keturunan dari Dewi Indu yang merupakan sepupu dari Prabu Hayam Wuruk.
Suami Dewi Indu adalah Rajasawardhana, panglima perang Majapahit yang berasal dari daerah Kiringan Lasem.
Menurut Mbak Karsid sesepuh Lasem, ketika itu Lasem pada era Wilwatikta, menjadi pintu gerbang pertama masuknya perdagangan dari laut ke tanah Jawa.
Baca Juga: Mendengar Babad Tanah Lasem Dari Sesepuh Desa, Mbah Karsid Sesepuh Keturunan Tejokusuman
Dikutip Bondowoso Network dari kalan YouTube Kisah Tanah Jawa, sebelum ada wilayah Lasem, wilayah itu sudah didatangi terlebih dahulu oleh Mbah Sendang.
Mbah Sendang sendiri berasal dari Sampit Kalimantan Barat, saat itu wilayah sampit tertimpa musibah pagebluk.
Mbah Karsid menjelaskan bahwa Mbah Sendang datang ke Lasem waktu itu bersama dengan Istrinya Dewi Raki.
Baca Juga: Ijazah Sholawat Nariyah Mbah Maksum Lasem, Salah Satu Khasiatnya Bisa Membeli Tanah
Dewi Raki melemparkan Tepus ketika berada di Sampit, tepus adalah komposisi daun sirih, pinang dan lain sebagainya untuk dikunyah.
Tepus tersebut oleh Dewi Raki dilemparkan ke laut yang akhirnya menjadi pertanda tentang adanya wilayah yang memiliki pemandangan bagus, yakni Lasem.
Ketika berada di Sampit, menurut Mbah Karsid para sesepuh melakukan meditasi dan mendapat petunjuk harus mengarungi laut menuju arah selatan.
Baca Juga: Kisah Kiai Mashum Lasem Dikurung di Kurungan Ayam Oleh Syekh Kholil Bangkalan, Pertanda Jadi Jagoan Tanah Jawa
Sebab lautan sudah dilindungi oleh Hyang Aruna Dewa Lautan, sehingga rombongan yang mengarungi laut tersebut bisa selamat.
Mbah Karsid menjelaskan, penunjuk arah selatan adalah petunjuk yang terbaik dari Dewa untuk menghindari pagebluk di Sampit waktu itu.
Mbah Sendang dan rombongan pun mengarungi laut dan melihat pemandangan yang bagus tadi, lalu dia membuat beberapa desa.
Baca Juga: Karomah Kiai Mashum Lasem Didatangi 9 Walisongo, Isyarat Jadi Jagoan Tanah Jawa dari Syekh Kholil Bangkalan
Diantaranya yang didirikan menurut Mbah Karsid adalah Tanjung Malatayur dan Tanjung Puteri atau Tanjung Sari.
Pemandangan gunung yang indah tersebut bisa dilihat dari sebelah selatan yakni daerah Selogiri.
Itulah asal muasal daerah tersebut, dan Mbah Sendang tersebut menurut Mbah Karsid memiliki nama Ki Seng Dang.
Baca Juga: Bermimpi Salaman dengan Nabi Muhammad SAW, Ini Pesan Penting yang Didapat oleh Kiai Ma’shum Lasem dari Nabi
Asal Mbah Sendang sendiri dari Campa Kamboja, saat tiba di Lasem, Majapahit sudah runtuh.
Sebab saat itu, menurut Mbah Karsid, satu kerajaan sakit dan yang bisa menyembuhkan adalah Santibadra.
Gelar Mpu yang diberikan pada Santibadra karena dia seorang pujangga, sehingga dia dipanggil Mpu Pangeran Santibadra.***
Baca Juga: Kisah Pilu Tentang Simbol Phallus Di Gerbang Candi Sukuh, Om Hao: Bukan Hal Tabu Seperti Yang Diceritakan
Sumber: https://bondowoso.jatimnetwork.com/khazanah/pr-1825374065/sepenggal-kisah-eyang-mpu-guru-pangeran-santibadra-dari-sesepuh-lasem-mbah-karsid