BORNEONEWS, Jakarta – Menteri Perindustrian Agus (Menperin) Gumiwang Kartasasmita menyebut target produksi mobil tahun 2021 sebanyak 850 ribu telah terlampaui, di mana hingga Oktober produksinya sudah mencapai 890 ribu unit atau meningkat 62,4 persen dari periode yang sama 2020 dan diikuti penjualan yang naik 71 persen.
”Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselengarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor,” kata Menperin lewat keterangannya diterima, Kamis 9 Desember 2021.
Menperin menyampaikan hal itu pada Pembukaan GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) seri kedua di Surabaya.
Menperin mengemukakan implementasi stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk sektor kendaraan bermotor terbukti mampu memberikan dampak signifikan pada pemulihan sektor industri otomotif dan meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri.
”Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya,” ungkap Agus.
Melalui insentif tersebut pada Maret-November 2021, penjualan mobil terdongkrak hingga sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02 persen (year-on-year).
Menperin menegaskan pemerintah juga mengapresiasi peserta program PPnBM DTP yang telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1. Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.
”Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60 persen. Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” paparnya.
Menperin menambahkan dengan industri pendukung otomotif yang jumlahnya sangat besar, Kemenperin terus melakukan pendalaman struktur manufaktur di sektor tersebut.