“Tapi ada digroup whatshap sekolah mengabarkan adanya kasus ini (percobaan penculikan), dan kita pun langsung menghubungi orangtuanya,” katanya.
Saat itu dia bersama guru lain bertemu dengan orang tua dan Aora langsung untuk mendengar kronologi kejadian tersebut. Saat itu Aora menceritakannya.
“Saya menyarankan kepada orang tua murid agar dapat menjemput anaknya sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan sekolah tidak akan mengizinkan anak – anak untuk keluar sebelum dijemput orang tuannya, dan aturan ini sudah berlangsung lam,” katanya.
Dora menambahkan jika pihak sekolah berkewajiban selama siswa siswi masih berada di lingkungan sekolah, karena itu tanggung jawab sekolah.
Berbeda dengan saat di luar sekolah bukan tanggungjawab lagi pihaknya.
“Saya mohon kepada orang tua bisa mengantar dan menjemput anaknya sesuai dengan jam sekolah,” terangnya.
Sementra itu orang tua Aora menceritakan bahwa saat itu anaknya pulang ke rumah dengan wajah pucat dan ketakutan bahkan menangis.
Aora langsung menceritakan kejadian bahwa dirinya ada ditawari oleh seorang pengendara motor yang tidak dikenal dengan ciri-ciri rambutnya sudah beruban untuk mengantarnya pulang.
Aora mencerikan, jika orang tersebut menawarinya untuk diantar pulang ke rumah dengan diboncengkan sepeda motornya.
“Mungkin saat dijawab anak saya dengan nada agak keras dilihat oleh bapak – bapak yang lewat dan langsung menghampiri mereka saat itu juga orang yang tidak dikenal ini langsung pergi,” ungkap ibu Aora menceritakan apa yang disampikan Aora saat itu.
Diakui orang tua Aora bahwa dirinya sudah berpesan kepada anaknya untuk pulang jalan kaki lantaran dirinya bersama ayahnya ke rumah sakit. (ABDUL GOFUR/B-6)
Sumber: https://www.borneonews.co.id//berita/267329-kata-kepsek-dan-orang-tua-murid-sdn-4-katingan-hilir-soal-dugaan-percobaan-penculikan