BORNEONEWS, Sampit – Julkirmansyah mengaku harus babak belur setelah di keroyok oleh kakak beradik Wahyudi dan Cecep.
Meski demikian, hingga kasus ini dibawa ke meja hijau, keduanya tidak pernah meminta maaf atau berdamai dengan korban.
Fakta itu ditegaskan korban dihadapan majelis hakim dan jaksa Rahmi Amalia saat ditanya soal perdamaian dalam kasus tersebut.
“Sampai saat ini tidak ada perdamaian,” ucap saksi korban, Selasa 4 April 2022. Sementara saksi Jafar Sodik menyebut kedua terdakwa adalah pelaku yang memukul korban yang saat itu ikut bersama warga bergotong royong.
Saksi juga mengaku sempat dimarahi dan dimaki-maki terdakwa saat ingin menanyakan alat angkut tanah berupa Angkong saat di lokasi kejadian.
Padahal kata saksi niat mereka baik karena ingin bergotong royong membaiki gorong-gorong jalan yang sedang rusak kala itu.
“Lalu saya tanya apakah ada angkong, dijawab marah-marah hingga saya dimaki-maki dengan kata binatang, menghindari pertikaian saya mengalah,” kata saksi.
Baca berita selengkapnya di Borneo News.