Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghitung dampak geliat calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024terhadappertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengamini Pemilu 2024 bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia mencontohkan belanja pemerintah yang meningkat saat momen pemilu.
Ia mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengucurkan Rp11,25 triliun tahun ini untuk tahap persiapan. Lalu, ada Rp15,87 triliun yang digelontorkan untuk pelaksanaan Pemilu 2024.
“Tentu ini berdampak langsung bagi belanja pemerintah dan aktivitas ekonomi di masyarakat. Juga termasuk bagaimana aktivitas dari kampanye, ini ada banyak sekali caleg, baik dari DPR pusat maupun DPRD provinsi dan kabupaten/kota,” jelasnya dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Jumat (24/11).
“Secara keseluruhan estimasi pemilu untuk 2023 kurang lebih 0,2 persen dari pertumbuhan ekonomi 2023 dan untuk 2024 sekitar 0,25 persen,” prediksi Febrio.
Kemenkeu sebelumnya sempat menghitung modal caleg yang akan berkontestasi di Pemilu 2024, baik DPR maupun DPRD.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kemenkeu Abdurohman menggunakan basis daftar caleg tetap (DCT) Pemilu 2019 untuk menghitung modal ini. Rinciannya, ada 580 kursi DPR, 2.372 DPRD provinsi, dan 17.510 DPRD kabupaten/kota.
Abdurohman mengatakan kursi DPR diperebutkan sekitar 8.037 caleg. Sedangkan total caleg yang memperebutkan kursi DPRD tingkat I dan II mencapai 258.631 orang pada Pemilu 2019 lalu.
“Ini kalau kita asumsikan jumlah caleg tetap. Asumsi pengeluaran caleg pusat Rp1 miliar. Kemarin saya lihat di TV beberapa caleg ada bilang Rp5 miliar, Rp3 miliar, tapi kita rata-ratakan Rp1 miliar. Kemudian caleg DPRD Rp200 juta per orang. Ini rata-rata saja, asumsi moderat,” ungkap Abdurohman dalam Media Briefing APBN 2024 di Grand Aston, Cianjur, Jawa Barat, Senin (25/9).
“Jadi, dari situ (modal caleg) total dampak ke lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) di 2023 4,72 persen naiknya dan di 2024 6,57 persen,” tambahnya.
Ia menyebut sumbangsih duit caleg tersebut bisa mengompensasi risiko pelemahan ekonomi global. Abdurohman optimistis produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan berada di angka 5,1 persen pada 2023 dan 5,2 persen di tahun depan.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2023 merosot ke 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy). Laju pertumbuhan ini melambat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,73 persen.
[Gambas:Video CNN](skt/sfr)
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20231124202024-532-1028735/hitung-hitungan-efek-pemilu-2024-ke-pertumbuhan-ekonomi-versi-kemenkeu