SAMPIT-Adannya curah hujan yang tinggi di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Salah satu kecamatan di wilayah utara yakni Kecamatan Tualan Hulu baru-baru ini diterjang banjir akibat diguyur hujan selama dua hari. Padahal, karhutla masih terus mengancam wilayah Kabupaten Kotim.
Dalam hal itu, Bupati Kotim, H Halikinnor tanggapi musibah banjir yang menerjang di beberapa di wilayah utara yakni Kecamatan Tualan Hulu, Kabupate Kotim, Jum’at (22/09/2023).
“Jadi alam kita memang susah di prediksi, kemarin di kotim kemarau di wilayah hulu juga panas, tiba-tiba ada hujan langsung banjir,” ucap Halikin.
Dalam membantu dan menangani pasca banjir terhadap masyarakat yang terkena musibah. Bupati sudah perintahkan kepada OPD terkait termasuk BPBD dan Dinas Sosial untuk turun langsung ke lokasi.
“Saya sudah perintahkan OPD terkait dalam hal ini BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas lainnya untuk memantau dan memonitor itu, serta camat untuk segara membuat laporan desa mana saja yang terdampak banjir nanti bisa di beri bantuan,” bebernya.
Lajutnya, Pemkab akan berikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di antaranya berupa sembako, perkemahan untuk pengungsian sementara, dan peralatan-peralatan dapur.
Pada kesempatan ini juga, Bupati menjelaskan terkait biaya tidak terduga (BTT) dana tersebut bisa gunakan apabila memang situasi nya sangat darurat.
“Jadi BTT itu sifatnya darurat, sepanjang itu darurat itu bisa kita digunakan. Tentunya dana BTT itu digunakan untuk biaya kegiatan dan suatu yang terjadi, contoh misalnya kita dalam penanganan masalah api, apabila tingkatnya belum sampai darurat itu tidak boleh digunakan. Apabila sudah menggunakan dana BTT berarti kondisinya sudah parah kaya kemarin musim kemarau yang berkepajangan yang menyebabkan kebaran lahan dan hutan dimana-mana dan akhirnya kita putuskan untuk menjadikan status dari siaga menjadi tanggap darurat,” jelas Halikin.
Sampai saat ini dana BTT itu sudah digunakan untuk penanganan karhutla dengan status tanggap darurat sampai tanggal 25 September mendatang.
“Tanggap dadurat kan sampai tanggal 25, nanti kita akan evaluasi apakah nanti diperpanjang atau tidak. Apabila memang sudah mulai musim hujan tidak lagi kemarau dan titik hotspot sudah mulai berkurang kita akan evaluasi. Biasanya kalau dari status tanggap darurat itu akan menjadi status pemulihan,” pungkasnya. (pri*/cen)
Sumber: https://kaltengoke.com/2023/09/22/ditengah-ancaman-karhutla-banjir-datang-melanda/