Nuh mengingatkan pada tahun-tahun mendatang kompleksitas sosial akan semakin cepat dibandingkan kompleksitas pemahaman sehingga dibutuhkan wartawan yang menguasai salah satu spesialis tertentu.
Dia juga menyebut kemerdekaan pers itu mutlak dan demokrasi sebagai jalan untuk mengelola bangsa di mana pers menjadi pilar keempat demokrasi, serta menyatakan masuknya transformasi digital bisa menjadi penggerak, pengungkit dan sebagai mesin transformasi.
Nomine dan pemenang
Ketua panitia pelaksana Asep Setiawan menjelaskan proses penyelenggaraan ADP 2021 dimulai dengan konsultasi kepada konstituen Dewan Pers dan masyarakat pers untuk merumuskan tujuan, kriteria dan kategori Anugerah Dewan Pers.
Bahkan proses nominase disampaikan oleh konstituen Dewan Pers. Dari proses ini terdapat 117 media dan ratusan karya jurnalistik, 45 wartawan serta belasan nama lembaga dan perorangan.
“Dewan juri mengajukan 41 nomine dari kategori media cetak, televisi, radio dan siber serta perorangan dan lembaga,” kata Asep.
Sebanyak 41 nomine terjaring dari penilaian juri utama yang terdiri dari Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh, Ketua PWI Atal Depari, Ketua Dewan Pers 2016-2019 Yosef Adi Prasetyo, wartawan senior Bambang Harimurti dan Dekan Fakultas IImu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dadang Rahmat Hidayat.
Sementara juri penyisihan adalah Hendry Ch Bangun, Ahmad Djauhar, Jamalul Insan dan Asep Setiawan.
Untuk setiap peraih penghargaan Dewan Pers memberikan trofi khusus yang didesain oleh seniman Dolorosa Sinaga.
Rahdini Ikaningrum dari Metro TV menjadi pemenang kategori wartawan/host TV nasional setelah menyisihkan nomine-nomine lainnya yang terdiri dari Budiman Tanuredjo (Kompas TV), Irwan (Metro TV) Najwa Shihab (Narasi TV/Trans TV), dan Revolusi Riza (CNN Indonesia).
Kompas TV menjadi pemenang kategori televisi nasional yang nominenya termasuk INews, RCTI, TVOne dan TVRI Pusat, sedangkan untuk kategori media siber dimenangkan Kompas.id setelah menyisihkan Korantempo.co, Kumparan.com dan Liputan6.com.