SAMPIT – Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia saat ini tengah menggalakkan program gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat, salah satunya untuk mengatasi demam anak bisa tanpa obat.
“Jadi tidak semua penyakit, khususnya pula pada anak harus disembuhkan dengan obat. Contohnya demam, bisa dengan cara mencukupi kebutuhan cairan yaitu dengan minum air putih, kompres dengan air hangat, gunakan pakaian yang nyaman (tidak perlu tebal) dan bila gejala berlanjut baru periksanaan ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Umar Kaderi, Kamis 3 November 2022.
Lanjutnya, penggunaan obat merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya menjaga kesehatan dan penyembuhan, namun harus tetap berhati-hati dalam penggunaannya.
“Biasanya di kalangan masyarakat banyak membeli obat di warung-warung yang mudah ditemui, namun harus diketahui, kesalahan menggunakan obat atau penggunaan dosis yang tidak tepat justru akan menyebabkan masalah kesehatan baru,” ujarnya.
Tambah Umar, praktik penggunaan obat yang tidak bijak dan rasional ini sudah menjadi masalah dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu masalah yang kini menjadi perhatian utama adalah masalah kekebalan atau resistensi antimikroba.
“Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi. Yaitu masyarakat membeli obat di warung yang diperjual belikan secara bebas tanpa resep dokter,” terangnya.
Menurutnya, upaya masyarakat menyembuhkan diri sendiri ini tidak boleh dilakukan dengan menggunakan obat keras, karena obat tersebut hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Antibiotik termasuk obat keras yang pembelian dan pemakaiannya harus menggunakan resep dokter.
(dia/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2022/11/03/demam-anak-bisa-diatasi-tanpa-minum-obat