SAMPIT – Selain dapat mengganggu kesehatan, banjir berkepanjangan ternyata juga dapat menyebabkan inflasi pada sebagian komoditas. Hali i diucapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Eddy Surahman.
“Bencana alam seperti banjir yang berkepanjangan bisa jadi berpengaruh terjadinya inflasi,” katanya, Kamis 6 Oktober 2022.
Dijelaskan, bencana banjir dapat mengakibatkan panen para petani gagal, karena tanaman terendam air. Akibatnya, petani lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan di Kotim. Terpaksa, harus mendatangkan barang dari luar daerah. Hasilnya harga barang akan lebih tinggi lantaran biaya yang dikeluarkan juga besar.
“Apalagi sekarang harga bahan bakar minyak (BBM) naik maka ongkos transportasi naik juga, otomatis ada pengaruhnya dengan harga barang,” terangnya.
Oleh sebab itu, komoditas yang rawan dengan bencana seperti sayur mayur dan cabai harus diwaspadai. Agar kedepan tidak menjadi komoditas penyumbang inflasi. “Makanya teman-teman di TPID Kotim dalam mendeteksi komoditas harus cermat,” imbuhnya.
Diketahui, banjir masih terus melanda sejumlah kecamatan di Kotim. Seperti di Kecamatan Kota Besi, Antang Kalang, Tualan Hulu dan Parenggean. Meski sebelumnya air sempat surut, namun kini ketinggian air kembali bertambah. Membuat masyarakat setempat kembali tidak dapat beraktivitas, terutama mereka yang berprofesi petani.
Sehingga banjir segera ditangani segera mungkin, agar tidak menyebabkan bencana lainnya yaitu Inflasi di wilayah ini.
(dev/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2022/10/06/banjir-berkepanjangan-dapat-menyebabkan-inflasi