JAKARTA, investor.id – PT United Tractors Tbk (UNTR) memperkirakan penjualan alat berat di sektor konstruksi dan pertambangan pada 2024 bakal tergerus akibat faktor pemilihan umum (pemilu) dan stabilitas produksi batu bara. Perseroan pun memutuskan merevisi target penjualan tahun depan.
“Untuk penjualan 2024 karena adanya pemilu dan kestabilan produksi batu bara, kami menduga yang terkontraksi pada tahun depan adalah sektor konstruksi dan pertambangan batu bara,” ungkap Direktur United Tractors, Widjaja Kartika dalam Public Expose Live 2023, Selasa (28/11/2023).
Apalagi untuk sektor pertambangan, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mengalami replacement dan penambahan produksi yang hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan produksi tahun ini. Sebab itu, perseroan merevisi target penjualan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur United Tractors, Iwan Hadiantoro menambahkan, sektor konstruksi yang diprediksi bakal tergerus pada tahun depan, terutama akan menimpa lini usaha mesin konstruksi atau alat berat Komatsu. Tahun depan, penjualan alat berat merek tersebut diperkirakan sebanyak 4.000 unit dibandingkan proyeksi tahun ini 5.400-5.450 unit.
“Kontraksi ini terjadi akibat dua hal. Pertama, penurunan sektor komoditas dan kedua pasar yang menurun sebagai imbas dari pemilu. Jadi, tahun depan, target penjualan alat berat Komatsu di level 4.000 unit,” jelas Iwan.
Penurunan penjualan alat berat Komatsu bakal berpengaruh pada penurunan penjualan suku cadang dan servis sebesar 5%. “Kalau sekarang penjualannya mungkin sekitar Rp 12 triliun, tahun depan turun jadi sekitar Rp 11 triliun,” sebut dia.
Meski demikian, kinerja lini usaha United Tractors yang lain diprediksi tetap tumbuh pada 2024. Misalnya, sektor kontraktor pertambangan yang dijalankan anak usaha perseroan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Menurut Iwan, tahun depan, produksi batu bara Pama akan meningkat sebanyak 5-10% menjadi 137 juta ton dan overburden removal sebesar 1,2 miliar bcm dari proyeksi produksi batu bara pada akhir tahun ini sebesar 130 juta ton dan overburden removal sebesar 1,1 miliar bcm.
Begitu juga dengan tambang batu bara yang diproduksi anak usaha perseroan yang lain, PT Tuah Turangga Agung (TTA). Menurut Iwan, produksi batu bara TTA pada tahun depan akan naik menjadi 12 juta ton dibandingkan produksi tahun ini yang diprediksi mencapai 11,2 juta ton. Peningkatan produksi batu bara tahun ini akan dikontribusi dari 3 juta batu bara kokas (coking coal) dan sisanya dari batu bara termal (thermal coal).
“Terkahir, bisnis emas kami di Martabe. Tahun ini, penjualannya bisa mencapai 175 ribu ons dan tahun depan ditargetkan mencapai 235 ribu ons,” ungkapnya.
Prediksi penurunan kinerja operasional emiten berkode saham UNTR tersebut di tahun pemilu juga berimbas pada jumlah belanja modal (capital expenditure/capex). Capex UNTR pada tahun depan akan sedikit lebih rendah dari tahun ini yang berkisar US$ 1-1,1 miliar.
Mayoritas capex tahun depan masih akan dipakai untuk mendukung belanja modal di sektor kontraktor pertambangan, sama seperti penggunaan capex tahun ini.
“Capex tahun ini dihabiskan untuk belanja modal Pama, pembelian alat-alat berat, dan kontraktor pertambangan yang baru. Sisanya dibelanjakan untuk segmen pertambangan batu bara maupun emas,” ujar Iwan.
Rekomendasi & Target Harga UNTR
Editor: Jauhari Mahardhika
([email protected])
LIVE STREAMING
Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram “Official Investor.ID”. Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Sumber: https://investor.id/market/347298/arah-bisnis-united-tractors-untr-di-tahun-pemilu-plus-sahamnya