SAMPIT – Upaya Pemerintah Daerah Kotawaringin Timur (Kotim), dengan melakukan penambalan jalan sementara menggunakan material pasir agregat, terkesan sia-sia.
Pasalnya dimusim penghujan saat ini, ditambah semakin sporadisnya kendaraan angkutan berat yang melintas, membuat kerusakan jalan HM. Arsyad makin parah.
Seperti dari jalur perempatan lampu merah HM. Arsyad-Pelita sampai Bundaran KB, banyak ditemukan lubang serta badan jalan yang bergelombang, akibat sering dilintasi angkutan berat.
“Semakin hari jalan HM. Arsyad ini rusaknya makin bertambah banyak. Apalagi dari depan Perumnas sampai bundaran KB, tambah parah. Selain berlubang, bergelombang, tapi yang berbahaya ada gundukan aspal yang terangkat, kalau kita menabrak itu, salah-salah bisa jatuh,” Keluh Edy, salah seorang pengguna jalan, rabu 3 Januari 2021.
Sebelumnya masalah kerusakan jalan ini sudah sering kali di bahas di DPRD Kotim, dengan mempertemukan Pemkab Kotim, organisasi yang menaungi angkutan, pengusaha serta pihak perusahaan besar swasta di Kotim, tetapi hasilnya masih belum berjalan dengan baik.
Bahkan kesepakatan untuk melakukan perbaikan jangka pendek dari hasil hearing di DPRD beberapa waktu lalu, juga mengambang dan tidak ada kepastian.
Sekedar diketahui, tahun 2021 ini dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, telah memasukan anggaran pembangunan infrastruktur sekitar Rp. 10 miliar untuk jalan ring road lingkar selatan Sampit, sebagai jalan alternatif khusus kendaraan angkutan. Dan untuk proses pengerjaan diperkirakan pada bulan Maret atau April 2021 mendatang.
(Cha/beritasampit.co.id)
.fb-background-color {
background: !important;
}
.fb_iframe_widget_fluid_desktop iframe {
width: 100% !important;
}