SAMPIT – Ziarah makam menjelang Ramadan menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat muslim di Indonesia. Seperti halnya di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Salah satu kompek pemakaman yang terlihat ramai sejak pagi hingga sore hari jelang Ramadan 1442 H, yakni Kuburan Muslimin Noor Agung.
Bahkan para peziarah yang datang berasal dari luar kota Sampit dan luar daerah.
“Hampir setiap tahun kami kemari bersama keluarga, ziarah ke makam orang tua dan mertua,” ucap Ihwan (50), seorang peziarah saat dibincangi beritasampit.co.id.
Pekerja disalah satu perusahaan perkebunan ini mengatakan, ziarah ke makam orang tua maupun keluarga sudah menjadi tradisi.
“Ya disempat-sempatkan mas, kirim doa buat almarhum orang tua dan keluarga, sekalian membersihkan makam beliau. Bukan saja jelang ramadan atau jelang idul fitri, tapi setiap pulang kami sempatkan kesini,” imbuhnya.
Senada dikatakan Zulfa (47). Karyawati sebuah BUMN ini menuturkan, selalu melakukan ziarah ke makam orang tuanya, baik jelang ramadan maupun idul fitri.
“Sudah menjadi tradisi keluarga kami ziarah sebelum ramadan. Tadi ziarah ke makam mertua dan sebelumnya juga sudah ke kubur orang tua,” katanya.
Dari pantauan, terlihat puluhan keluarga sedang duduk dan berdoa, sebagian lainnya ada membersihkan makam dari rumput, bahkan ada beberapa yang sedang mencari-cari letak kubur keluarga mereka.
Sementara lamat-lamat terdengar lantunan surat yassin dan doa dari para peziarah serra bau wewangian dari kembang dan air bunga yang ditaburkan dipusara menyeruak hingga keluar kompleks pemakaman yang berada di Jl. Gatot Subroto, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.
(jun/beritasampit.co.id)
.fb-background-color {
background: !important;
}
.fb_iframe_widget_fluid_desktop iframe {
width: 100% !important;
}