1tulah.com, PALANGKARAYA-Sikap tegas Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menolak izin pertambangan baru di wilayah Kalteng mendapat dukungan penuh anggota Fraksi Nasdem DPRD Kalteng Toga Hamonangan Nadeak.
Ia menyebutkan, banyak di antara perusahaan pertambangan justru tidak memberikan manfaat bagi masyarakat atau justru menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Saya setuju kalau pemerintah daerah, dalam hal ini gubernur menolak izin baru bagi usaha pertambangan. Kalau perusaahaan itu tidak berkontribusi positif bagi daerah, lingkungan dan masyarakat,” kata Toga kepada 1tulah.com di Palangka Raya, Selasa (11/1).
Menurutnya, tindakan gubernur tersebut merupakan keputusan yang sangat tepat, mengingat banyaknya perusahaan yang beroperasi seperti emas, zirkon, kuarsa, bijih besi dan batu bara, belum memberikan manfaat positif bagi masyarakatnya, terutama dalam hal kesejahteraan.
Ditambahkannya, selama ini sudah banyak sumber daya alam (SDA) yang diambil perusahaan yang ada namun kurang bermanfaat bagi daerah.
“Ini terlihat dari kondisi desa sekitar pertambangan yang masih belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Dari segi infrastruktur misalnya, seperti jalan, jembatan, sekolah, listrik dan lain sebagainya, yang masih sangat minim pembangunannya,” tegasnya.
Menurutnya, sikap tegas pemerintah daerah tersebut harus dimaknai sebagai sebuah keresahan atas praktik-praktik pertambangan yang tidak sesuai dengan konsep pertambangan yang ideal.
“Pertambangan adalah salah satu sektor yang diharapkan dapat berperan lebih terhadap kesinambungan kehidupan, nyatanya bisnis pertambangan kini malah menjadi yang paling banyak andil atas rasa pesimistis yang muncul terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan,”kata legislator Daerah Pemilihan (Dapil) II Kalteng yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan.
Ditakannya juga, kegiatan pertambangan kian hari kian tak ramah lingkungan, jelas-jelas mengundang kekhawatiran banyak pihak akan dampak nyata yang akan ditimbulkan.
Selain itu, lanjutnya, kerusakan lingkungan akibat pertambangan, tidak terlalu sulit untuk dapat dilihat di era modern seperti sekarang. Dengan adanya kemajuan teknologi maka siapapun dapat melihat bagaimana kawasan bekas pertambangan, baik yang sudah ditinggalkan ataupun yang masih aktif, terkesan jauh ramah lingkungan.
“Pengamatan udara citra satelit bisa dengan mudah menunjukkan bagaimana lahan bekas tambang di beberapa wilayah sangat terbuka setelah kegiatan pertambangan. Lubang-lubang tambang yang kian dalam, hutan yang dibiarkan gundul pasca-penambangan adalah langganan pemicu bencana alam, tidak heran jika banjir dan tanah longsor masih jadi pembicaraan sampai dengan sekarang,” ungkapnya.(Adi)
Post Views:
15
Berita Tolak Izin Baru Pertambangan di Kalteng, Gubernur Didukung Dewan ini agregasi dari:
https://1tulah.com/2022/01/12/tolak-izin-baru-pertambangan-di-kalteng-gubernur-didukung-dewan/.