TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Sebagai upaya meningkatkan literasi generasi muda di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), setempat turut andil dengan menggelar lomba literasi bercerita atau yang lebih dikenal sebagai lomba mendongeng.
Diketahui, tingkat literasi di Indonesia terbilang masih sangat rendah. Bahkan, Indonesia menempati urutan ke 62 dari 70 berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA), yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation dan Development (OECD) pada 2019.
Kepala Bidang Sejarah, Cagar Budaya, dan Permuseuman Disbudpar Kotim Masnah menuturkan, upaya-upaya untuk peningkatan literasi bangsa memang sangat diperlukan.
Mengasah minat dan bakat literasi perlu dilakukan sejak dini. Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tapi kemampuan seseorang untuk mengatasi masalah melalui sumber daya informasi yang tersedia.
“Melalui lomba literasi bercerita yang kami gelar ini menjadi salah satu upaya untuk mengasah tingkat literasi generasi muda. Perlombaan ini diharapkan bisa memotivasi para pelajar untuk gemar baca tulis, sehingga mengembangkan literasi di Kotim,” tuturnya, Sabtu (2/9/2023).
Ia menambahkan, lomba literasi bercerita ini juga menjadi wadah bagi para pelajar di Kotim untuk menyalurkan minat dan bakat literasi, sehingga bisa dikembangkan lebih baik lagi.
Bertempat di Museum Kayu Sampit, Jalan S.Parman, lomba literasi bercerita itu diikuti 47 pelajar yang terdiri dari pelajar SD 11 orang dan SMP 36 orang. Dengan mengangkat tema kearifan lokal dan cerita rakyat daerah, lomba ini juga untuk merangsang rasa ingin tau para pelajar tentang sejarah maupun budaya lokal.
“Kami berharap dari kegiatan ini bisa meningkatkan atau bahkan menumbuhkan minat literasi dari para pelajar, serta menanamkan rasa cinta terhadap budaya daerah yang sudah seharusnya menjadi kebanggaan kita, masyarakat di Kotim,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang peserta lomba bernama Asyira Anggraini mengaku sangat senang dengan diadakannya lomba tersebut.
Siswi kelas VII SMP Negeri 4 Sampit ini juga mengaku bahwa telah menyukai berdongeng atau bercerita sejak kecil.
Dimulai dari kesukaannya menonton video dongeng di Youtube membuat ia terinspirasi untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang literasi, khususnya bercerita.
Untuk mengasah minatnya itu ia kerap membaca buku untuk mengisi waktu luangnya, baik itu buku pelajaran maupun buku cerita.
Sehingga dengan adanya lomba ini ia merasa mempunyai wadah untuk menyalurkan sekaligus mengasah minat dan bakatnya.
“Setelah persiapan selama 2 minggu saya merasa senang bisa tampil hari ini, walaupun masih ada yang kurang karena beberapa paragraf yang terlupakan saat di panggung. Rasanya sangat gugup, tapi menyenangkan dan saya bahagia bisa tampil,” ungkapnya.
Berawal dari keprihatinannya akan kesenian daerah yang semakin terlupakan dengan kesenian modern.
Siswi berusia 12 tahun ini mengangkat tema Gaung Budaya Dayak Kita, siswi berusia 12 tahun ini ingin mengajak masyarakat untuk kembali mencintai dan menghidupkan kesenian daerah, baik itu alat musik maupun lagu-lagu daerah. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/09/02/tingkatkan-kompetensi-generasi-muda-kotim-disbudpar-gelar-lomba-literasi-bercerita