BORNEONEWS, Sampit – Dinas Pertanian Kotawaringin Timur mendata ada 704 ekor babi ternak di kabupaten itu yang mati secara mendadak. Jumlah tersebut didata sejak November 2021 lalu. Kematian babi ini diduga disebabkan terjangkit virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
“Babi milik masyarakat itu sakit hingga akhirnya banyak yang mati. Diduga disebabkan merebaknya virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika,” ungkap Kapala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kotim, Endrayatno, Selasa, 8 Maret 2022.
Mulanya keberadaan virus demam babi Afrika diketahui di Kotim dari laporan warga asal Desa Tanjung Jorong, Kecamatan Tualan Hulu, Desember 2021. Ia melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pertanian Kotim.
“Katanya ada sekitar 50 ekor babi milik warga mati perlahan. Hal ini juga terjadi di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu,” imbuhnya.
Pada November- Desember 2021 ada 450 ekor babi mati. Yakni Tanjung Jorong, Kecamatan Tualan Hulu, sebanyak 50 ekor, dan Tumbang Boloi, Kecamatan Telaga Antang, sebanyak 400 ekor.
Baca berita selengkapnya di Borneo News.