TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), yang kerap dilanda hujan dan awan mendung hampir sepekan ini berdampak pada pelaksanaan rukyatul hilal.
Akibatnya, beberapa titik pelaksanaan ruyaktul hilal menentukan tanggalan dimulainya Bulan Ramadhan terpaksa dibatalkan, Rabu (22/3/2023).
“Yang jelas melaksanakan rukyatul hilal hari ini di Masjid Raya Darussalam, kalau lokasi lainnya tidak dilaksanakan karena kendaca cuaca,” kata Ketua Tim Hisab Rukyat Kemenag Kalteng, Fahruddin.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis dari Kemenag Pusat ada 4 titik pelaksanaan rukyatul hilal yang ditetapkan oleh Kemenag pusat. Yakni, Menara Masjid Raya Darussalam Palangkaraya, Lantai Atas Aquarius Boutique Hotel Palangkaraya, Pantau Teluk Bogam Kotawaringin Barat, dan Pelabuhan Segintung Seruyan.
Dari keempat lokasi tersebut, hanya Menara Masjid Raya Darussalam Palangkaraya yang dapat dikonfirmasi oleh Tim Hisab Rukyat telah melaksanakan rukyatul hilal.
Fahrudin menjelaskan, untuk Lantai Atas Aquarius Boutique Hotel Palangkaraya memang sengaja tidak dilaksanakan, karena mempertimbangkan kondisi cuaca di Kota Palangkaraya yang hampir setiap sore dilanda hujan.
Walaupun, sebenarnya pihak hotel telah menawarkan tempat untuk pelaksanaan rukyatul hilal, tapi dengan kondisi cuaca tersebut dikhawatirkan justru akan menghambat pelaksanaan rukyatul hilal.
Apalagi, sebagian besar orang yang terlibat dalam rukyatul hilal ini sudah berumur, sehingga lebih rawan sakit.
“Sekarang kan musim hujan, kalau diatas hotel lalu tiba-tiba turun hujan otomatis pada bubar. Sedangkan, kalau di menara masjid raya ini masih aman, karena ruangan tertutup” terangnya.
Selanjutnya, untuk rukyatul hilal di Kabupaten Seruyan dibatalkan karena lokasi pemantauan dilanda hujan gerimis.
Informasi ini diterima oleh pihaknya beberapa jam sebelum waktu pemantauan hilal.
“Informasinya di Seruyan hujan rintik-rintik jadi tidak bisa melaksanakan. Karena memang lokasi rukyatul hilal mereka di pelabuhan, kalaupun tetap melaksanakan takutnya bubar juga akibat hujan,” tambahnya.
Lalu lokasi lainnya adalah di Kabupaten Kotawaringin Barat. Untuk lokasi ini pihaknya tidak bisa memastikan, lantaran yang melaksanakan rukyatul hilal bukan dari Kemenag setempat.
Melainkan suatu komunitas pencinta hilal yang memang rutin setiap bulan memantau hilal dan peralatan yang digunakan pun milik komunitas tersebut. Sehingga, tidak ada kewajiban untuk melapor ke Kemenag Kalteng. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/03/22/kendala-cuaca-beberapa-lokasi-rukyatul-hilal-kalteng-dibatalkan