Karena, desa tersebut sudah 2 bulan terakhir dilanda banjir. Dengan ketinggian air masuk ke dalam rumah mencapai 30 cm. Termasuk rumah pasien, yang juga terendam.
Sehingga, tim kesehatan yang ikut bersama BPBD, langsung memeriksa kesehatan nenek tersebut. Setelah mengetahui kondisinya, dirinyapun menyarankan agar warga tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.
Tim HNR Adventure Trail pun berupaya membujuk keluarganya agar sang nenek dibawa ke rumah sakit, guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Bahkan mereka sudah menelpon Puskemas Kota Besi untuk mendatangkan ambulan, guna penjemputan pasien tersebut.
Selain itu, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit juga di hubungi, dan siap melakukan perawatan terhadap warga Soren itu. Tanpa harus mengeluarkan biaya apapun.
Namun, keluarga nenek tersebut tidak menerima, dan tetap ingin agar nenek dirawat di rumah. Karena ada alasan sendiri yang tidak dapat diungkapkan.
“Kami sudah berupaya membujuk keluarga pasien, namun karena ada hal-hal. Keluarga menolak untuk dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit,” kata Ketua HNR Adventure Trail Ramadansyah.
Sehingga, pihaknyapun menghubungi Puskemas Kota Besi. Untuk segera datang ke rumah warga tersebut, agar mendapatkan rawat jalan.
“Pihak Puskesmas sudah kami hubungi, dan dokter akan datang ke rumah warga tersebut, untuk melakukan rawat jalan,” terang Ramadansyah. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)
Sumber: https://www.borneonews.co.id//berita/281266-sudah-4-hari-sakit-nenek-korban-banjir-di-simpur-enggan-dirujuk-ke-rumah-sakit