SAMPIT – Sudah hampir satu bulan ini di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bermunculan pengemis yang meminta-minta di jalanan hingga warung-warung makan. Bahkan yang terbaru, muncul sekelompok badut di beberapa lampu merah yang menggunakan kostum kartun bermacam-macam dan juga meminta-minta.
Hal ini tentu menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat, ada yang mengatakan mereka terhibur dan ikhlas memberikan sejumlah uang untuk badut tersebut. Ada juga yang mengatakan merasa terganggu dan menilai lebih baik mencari pekerjaan lain daripada meminta-minta di lampu merah.
Berangkat dari hal tersebut, Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kotim Rihel mengatakan, pihaknya akan melakukan razia terhadap para pengemis yang semakin marak di Sampit tersebut.
“Karena berdasarkan peraturan yang berlaku, tindakan meminta-minta dalam bentuk dan gaya apapun di jalanan itu dilarang,” tegasnya, Minggu 3 Januari 2021.
Bahkan menurutnya, termasuk dengan yang menggunakan kostum badut untuk menarik perhatian warga yang melintas tersebut.
“Kemarin kita sudah memberikan teguran kepada para badut ini, mereka biasanya mulai berjalan pada sore hingga malam hari. Hal semacam ini juga pernah saya jumpai di beberapa daerah lain,” sebutnya.
Dikatakan Rihel, dirinya sudah sering melihat kelompok badut ini saat pulang bekerja di sore hari. Namun karena sudah jam pulang kerja, dirinya mengurungkan niat untuk melakukan rajia karena sudah tidak ada personel lainnya yang akan mengintrogasi di kantor.
Sehingga pihaknya akan merencanakan terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan rajia. Mengingat kelompok badut ini memang tidak hanya ditemukan di Sampit, namun juga di kota-kota besar lainnya.
Dari pantauan, badut-badut ini serif beroperasi di lampu merah Jalan HM Arsyad, A.Yani, Yos Sudarso, MT Haryono dan Pelita. Dimana setiap badut akan berdiri di empat penjuru jalan yang ada lampu merahnya sembari berjoget-joget membawa alat musik.
(dia/matakalteng.com)
The post Satpol PP Akan Rajia Pengemis Jalanan appeared first on Mata Kalteng.