SAMPIT – Touring hari kedua Navigate to The Max Tour de Borneo bersama Yamaha XMax 250 tak kalah seru. Kalau di hari pertama para rider Kalsel melahap 414 kilometer dari Banjarmasin menuju Sampit, di hari kedua rute yang ditempuh separuh lebih pendek, yakni dari Sampit menuju Pangkalan Bun. Menurut Google Map, jarak dari tempat kami menginap di Midtown Hotel Sampit menuju persinggahan selanjutnya yakni Brits Hotel Pangkalan Bun hanya berjarak 230 kilometer atau sekitar 4,9 jam berkendara.
Perlu diketahui, dalam agenda touring lintas Borneo bersama Yamaha XMax 250 ini, penulis berstatus sebagai boncenger. Alias duduk di jok belakang motor matic gambot terbaru lansiran Yamaha tersebut. Penulis memilih sebagai boncenger lantaran belum pernah sama sekali mengendarai Yamaha XMax 250. Sehingga, dikhawatirkan berisiko lantaran belum mengenal betul karakteristik motor.
Untuk itu, posisi rider Yamaha XMax 250 ini dipercayakan kepada Hasby Suhaily, jurnalis wartabanjar.com. Bodi Yamaha XMax 250 yang besar, lebar, dan berbobot 181 kilogram lebih ini idealnya dikendarai oleh rider berbadan besar pula. Namun, Hasby berpengalaman mengendarai motor gede (moge), membuat pihak Yamaha dan penulis tak ragu mempercayakan setang kemudi Yamaha XMax 250 kepadanya. “Tenang aja, aku udah biasa touring naik Harley Davidson yang lebih berat dan pakai transmisi manual plus kopling. Kalau XMax ini lebih mudah, motor matic, transmisi otomatis, tinggal pelintir gas,” ujar Hasby yang juga anggota tetap Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Kalsel itu.
Dari sepuluh unit motor Yamaha XMax 250, hanya tim jurnalis yang tandem berboncengan. Memang ada seorang konten kreator, Jihad Ramadan yang juga dapat jatah mengendarai satu unit motor. Tapi, karena belum terbiasa touring, Jihad kerap kelelahan dan minta dibonceng. “Kalau sambil riding, aku kesulitan bikin konten,” ujar pemilik akun Instagram Papalapar itu.
Beruntung, PT Surya Timur Sakti Jatim (PT STSJ/diler resmi Yamaha Kalselteng) mengikutsertakan dua rider cadangan, yakni Asep dan Iqbal. Rombongan touring ini juga diiringi dua unit mobil MPV dan satu unit mobil pikap untuk kebutuhan angkat barang atau evakuasi. “Pokoknya, kalau ada yang kelelahan atau ngantuk, jangan dipaksa. Segera lapor ke road captain, jadi kita bisa menepi dan memainkan rider cadangan,” ujar Andi Rahman, Supervisor Promosi PT STSJ yang mengemudikan salah satu mobil MPV.
Sesuai rundown acara, touring di hari kedua, Selasa (19/9), memang agak longgar. Yakni, dimulai dengan rolling city di Kota Sampit. Lalu berkunjung ke diler Yamaha Budiana Motor Sampit dan Patung Ikan Jelawat. Selanjutnya, langsung bablas menuju Pangkalan Bun. Di kawasan Patung Ikan Jelawat, PT STSJ menjamu para rider dengan jajanan kaki lima, yakni pentol dan es dawet. “Kalau makan berat siang ini, takutnya nanti kelamaan. Bisa kemalaman nanti sampai ke Pangkalan Bun. Lebih baik makan beratnya nanti saja, ketika sudah mau masuk ke Pangkalan Bun,” ujar Andi dan disepakati semua rider.
Tanpa banyak ngobrol, semua rider tancap gas menuju Pangkalan Bun. Kami sepakat akan beristirahat dan cari warung setelah dua jam perjalanan. “Kemungkinan kita nanti singgah di Simpang Sebabi. Di sana banyak warung. Semua rider hati-hati, nanti bakal ketemu jalan berlubang dan rusak,” kata Dharmawan, road captain agenda touring ini.
Benar kata Dharmawan, kondisi jalan dari Sampit ke Pangkalan Bun memang benar-benar menyiksa. Terutama di kawasan Pangkalan Lada dan Pangkalan Banteng. Di dua Kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat ini ruas jalannya sedang diperbaiki. Tak terhitung lubang menganga di tengah jalan. Kemudian, ruas jalan tanpa aspal juga terbentang panjang.
Namun demikian, ada sejumlah ruas jalan yang lumayan mulus. Bagi Hasby, ini merupakan kesempatan emas untuk memacu Yamaha XMax 250. “Sambil pantau jalan, kalau ada lubang, siap-siap angkat bokong. Ingat, fokus dan jangan ngantuk,” kata Hasby kepada penulis.
Ruas jalan rusak hampir sepanjang perjalanan. Kondisi baru terasa lebih baik di 30 kilometer menuju Pangkalan Bun. Di titik inilah para rider semakin mantap membetot gas. Yamaha XMax 250 yang berbodi bongsor terasa makin nyaman digas dalam kecepatan tinggi. Di layar speedometer, penulis memantau rata-rata kecepatan antara 80-100 kilometer per jam. Menjelang isya, kamipun tiba di Brits Hotel Pangkalan Bun dengan selamat.

“Aku suka dengan karakter mesin Yamaha XMax 250 ini, responsif. Handlingnya juga nyaman dan stabil. Tadi sempat kugas sampai mentok, tembus 130 kilometer per jam,” komentar Eko salah satu rider yang juga bertugas sebagai road captain.
Touring di hari kedua ini cukup melelahkan. Rabu (20/9), para rider akan memacu Yamaha XMax 250 ke destinasi final, yakni Lamandau, dekat perbatasan Kalbar. Di sana, semua motor Yamaha XMax 250 nantinya akan diserahkan kepada tim touring Yamaha Kalbar. Para rider Kalsel akan kembali ke Banjarmasin naik bus.(oza)
Sumber: https://radarbanjarmasin.jawapos.com/ragam-info/event/20/09/2023/sampit-pangkalan-bun-angkat-bokong-setiap-ketemu-jalan-berlubang/