SAMPIT – Membeludaknya pengunjung di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, menyisakan banyak sampah berserakan. Hal itu merusak pemandangan destinasi wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tersebut. Selain itu, juga memperlihatkan buruknya perilaku sebagian wisatawan maupun pedagang, karena tak menjaga kebersihan lokasi itu.
Pantauan Radar Sampit, sampah berserakan di sepanjang tepian Pantai Ujung Pandaran. Sebagian besar sampah itu merupakan bekas makanan ringan. Sehari setelah Lebaran, pengunjung banyak memilih rekreasi ke pantai. Tak sedikit pula yang menghabiskan waktu menginap dengan membawa tenda.
Pondok kayu disewa mulai dari Rp 150 ribu – Rp 1,5 juta per malam, tergantung fasilitas di dalamnya. Untuk setiap mobil yang masuk area Pantai Ujung Pandaran dikenakan tarif masuk sebesar Rp 20 ribu per unit.
Heru, warga Sampit yang berangkat Kamis (5/5), memilih membawa tenda sendiri. Selain, irit biaya bermalam, menggunakan tenda juga menciptakan suasana yang lebih dekat dengan alam.
”Mencari golden time yang tepat saat mengunjungi pantai itu ketika sore dan pagi hari. Paling asyik menikmatinya,” kata Heru.
Namun, liburannya kali ini sedikit membuatnya terganggu dengan banyaknya sampah yang berceceran di mana-mana. Alih-alih ingin menikmati pemandangan ketika matahari terbit atau tenggelam, tumpukan sampah malah merusak pemandangan.
Jumlah pengunjung saat H+3 Lebaran kemarin sudah tak begitu padat dan tidak berjejal. Ada sekitar 40-an mobil keluarga yang terparkir atau sekitar 200-an pengunjung yang menginap di pantai.
”Saya datang sampah sudah berserakan di mana-mana. Ada di parkiran, di tempat santai dan paling parah di tepian pantai. Semua penuh sampah,” katanya.
Meski tong sampah dan petugas kebersihan sudah disediakan, jumlahnya tidak sesuai dengan banyaknya pengunjung yang datang.
Sumber: https://www.radarsampit.com/berita/sampah-merusak-pemandangan-pantai-ujung-pandaran-ini-dampak-panjangnya.html