Puncak Musim Hujan, BMKG Prediksi Wilayah Kalteng Hujan Sedang Hingga Lebat

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangkaraya memperkirakan pada Januari 2023 masih puncak musim hujan.

Meskipun beberapa hari yang lalu di wilayah Kalteng terkadang tidak hujan dan beberapa hujan, Prakirawan BMKG Palangkaraya Reny mengatakan, hal itu dikarenakan faktor gangguan aliran angin.

“Dari data normalnya, Januari ini puncak musim penghujan di wilayah Kalteng. Kalau musim kemarau kami masih belum ada pembahasan yang berkoordinasi dengan BMKG Pusat,” katanya tak lama ini.

Secara umum di beberapa daerah Kalteng hari ini, Jumat (20/1/2023), BMKG memberikan peringatan dini adanya potensi hujan sedang hingga lebat. Daerah yang mesti mewaspadai di Kabupaten Barito Timur, Murung Raya, Barito Utara, dan Kotawaringin Timur.

Suhu udara di antara 23 derajat celcius sampai 32 derajat celcius, kecepatan angin 10 kilometer, dan kelembaban 60 sampai 100 persen di wilayah Kalteng secara umum.

“Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kalteng,” imbaunya.

Masyarakat turut diingatkan agar selalu waspada terhadap dampak bencana yang ditimbulkan, seperti longsor, banjir, genangan air, adanya angin kencang dan pohon tumbang.

Sementara itu, sebelumnya BMKG juga memberikan peringatan kepada masyarakat khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Kotawaringin Barat adanya potensi banjir rob, karena adanya fase bulan baru yang mempengaruhi pasang surut air laut.

Potensi banjir rob di Kalteng tidak merata, hanya di pesisir selatan Kalteng yaitu Kobar, waktunya diprediksi pada 22-25 Januari 2023.

Pihaknya mengimbau untuk masyarakat yang berada di pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.

Karena pasang surutnya air laut berdampak kepada aktivitas masyarakat, seperti bongkar muat barang di pelabuhan dan lainnya.

“Nelayan atau masyarakat bermukim dan beraktifitas di laut agar berhati-hati meningkatkan kewaspadaan dan siaga, karena ketinggian pasang surut air laut ini ada berpotensi mengganggu,” jelasnya. (*)