ILHAM/BERITA SAMPIT – Petugas dari tim boat PT. WINA Bagendang, sedang menarik oil boom untuk melokalisasi tumpahan minyak. Kamis 22 Maret 2022.
SAMPIT – Sirine kondisi keadaan darurat terdengar dari jetty PT. Wilmar Nabati Indonesia (WINA) Bagendang akibat terjadi kegagalan sambungan fleksible hose dari pipa transfer CPO ke kapal. Tumpahan CPO yang terjadi sekitar 3 menit, membuat kurang lebih 10 meter kubik masuk ke perairan Sungai Mentaya.
Tim dari penanggulangan PT. WINA Bagendang pun langsung bergerak cepat dengan melakukan penanganan guna meminimalisir dampak pencemaran tumpahan minyak.
Tim boat penanggulangan di air kemudian menarik oil boom alat khusus melokalisir atau menghalau tumpahan minyak, yang telah disiagakan agar minyak yang tumpah tidak larut lebih jauh dari lokasi kebocoran.
Kuatnya arus sungai mentaya membuat tim cukup kesulitan menarik oil boom, namun dengan kesigapan tim akhirnya tumpahan minyak bisa diatasi yang kemudian berhasil dikumpulkan. Selanjutnya dari tim skimmer menurunkan peralatan penghisap minyak diperairan yang telah terlokalisir.
Ini merupakan skenario singkat simulasi yang digelar rutin setiap tahunnya, sebagai bentuk kesiapsiagaan penanggulangan tumpahan minyak di areal Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) oleh PT. WINA Group Bagendang. Kamis 24 Maret 2022.
“Kegiatan ini sebagai antisipasi atau bentuk preventif jika terjadi peristiwa kebocoran minyak kita sudah siap dengan fasilitas dan kemampuan tim melakukan penanggulangan secara cepat, sehingga cepat membatasi terjadinya pencemaran terhadap tumpahan minyak,” kata Head Unit Wilmar Bagendang Marwan Eka Putra.
Selain itu, pihak Wilmar juga menyatakan siap berkolaborasi dengan pihak perusahaan lain dan juga BUMN milik pemerintah seperti Pertamina, untuk menggelar secara bersama simulasi penanggulangan tumpahan minyak tersebut.
“Kita siap mensupport untuk kepentingan bersama agar bisa mencegah lebih cepat jika terjadi pencemaran dari tumpahan minyak di sungai mentaya,” tuturnya.
Marwan menambahkan, mengingat kondisi arus sungai mentaya yang cukup deras, sehingga menjadi bahan evaluasi pihaknya bagaimana bisa melakukan tindakan yang lebih efektif dan cepat melokalisasi terjadinya tumpahan minyak agar tidak jauh jarak dari ceceran minyak di sungai.
“Nantinya kita akan bikin alat hoist elektrik sistem, sehingga jika nantinya jadi kita bisa menarik oil boom lebih cepat dan tidak lagi mengharapkan alat speed boat sehingga membutuhkan waktu tidak begitu lama,” tutupnya.
ILHAM/BERITA SAMPIT – Kepala KSOP Kelas III Sampit Agustinus Maun bersama Head Unit Wilmar Bagendang Marwan Eka Putra, meninjau kegiatan Simulasi penanggulangan tumpahan minyak.
Sementara, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Agustinus Maun, mengapresiasi kegiatan simulasi kesiapsiagaan penanggulangan tumpahan minyak, yang digelar oleh PT. WINA Bagedang.
Menurutnya pelatihan tersebut merupakan kegiatan wajib yang dilakukan TUKS Wilmar, terkait dengan usaha pokoknya seperti CPO dan turunannya.
“Kita melihat pelatihan ini dan bisa dapat mengetahui kecepatan tim yang bertugas menanggulangi tumpahan minyak yang terjadi. Sebagai Mission koordinator, kedepan pelatihan ini bisa lerlaksana lebih baik lagi, sehingga penanggulangannya bisa lebih efektif dan efesien,” katanya.
“Saya lihat sudah ada peralatan yang lengkap, personil cukup baik menguasai apa yang harus dikerjakan. Namun kami ingin kedepanny personil dan peralatan dilengkapi lagi, sehingga bisa lebih maksimal menanggulangi tumpahan minyak apabila itu terjadi,” pungkasnya. (Cha/beritasampit.co.id)
Berita PT WINA Bagendang Gelar Simulasi Penangan Tumpahan Minyak di Sungai Mentaya ini agregasi dari:
https://beritasampit.co.id/2022/03/24/pt-wina-bagendang-gelar-simulasi-penangan-tumpahan-minyak-di-sungai-mentaya/.