“Ada beberapa kerawanan yang memungkinkan saat pemudik kembali makanya diberlakukan SOP (standar operasional dan prosedur) yang tidak biasa yaitu menerjunkan anjing pelacak. Ini agar masyarakat di Kalteng, khususnya di Sampit aman. Kita antisipasi masuknya barang terlarang,” kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi saat memantau arus balik di Pelabuhan Sampit, Jumat.
Sudah ada dua kapal yang mengangkut penumpang arus balik tiba di Pelabuhan Sampit. KM Leuser milik PT Pelni dari Semarang tiba di Pelabuhan Sampit pada Kamis (5/5) membawa 220 penumpang, sedangkan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama dari Surabaya tiba di Pelabuhan Sampit membawa 414 orang.
Setiap penumpang yang turun dari kapal langsung diperiksa oleh petugas. Anjing pelacak juga dikerahkan memeriksa barang bawaan penumpang untuk mencegah kemungkinan adanya barang terlarang seperti narkoba, bahan peledak maupun bahan berbahaya lainnya.
Uda Oetari mengatakan, pencegahan narkoba mendapat perhatian khusus pihaknya. Kalimantan Tengah yang dulunya hanya daerah perlintasan narkoba, kini diindikasikan menjadi daerah target pemasaran barang haram tersebut.
Untuk itulah pemeriksaan diperketat terhadap setiap penumpang yang tiba di Kalimantan Tengah, termasuk melalui Pelabuhan Sampit. Pemeriksaan ini demi kepentingan masyarakat luas.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/560045/penumpang-arus-balik-di-pelabuhan-sampit-diperiksa-ketat-cegah-barang-terlarang