SAMPIT – Penggunaan Pil dan Suntik paling banyak digunakan sebagai alat kontrasepsi masyarakat di Kalimantan Tengah. Keberhasilan program KB ini telah dilakukan oleh masyarakat, terutama pada pasangan diusia subur dalam ber KB.
“Peningkatan jumlah peserta KB baru komitmen dan peserta KB aktif juga perlu diperhatikan Agar tidak menyebabkan peningkatkan angka putus pakai dalam ber KB,” kata Kordinator bidang KBKR Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah Uwanfrid, dalam kegiatan Hari Kontrasepsi Sedunia, yang diperingati di Kantor Kecamatan Telawang, Jumat 21 Oktober 2022.
Kesatuan ber KB ini menurutnya dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.
Maka untuk terus meningkatkan komitmen masyarakat pasangan usia subur dalam ber KB, diperlukan dukungan dari berbagai pihak steak holder, pemerintah, medis dan mitra kerjaan maupun swasta untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas.
Peringatan hari kontrasepsi sedunia bersama mitra di Kabupaten Kotim, merupakan pertemuan yang sangat strategis dengan melibatkan berbagai mitra terkait, sehingga peningkatan pelayanan KB dan memberikan pemahaman bagi pasangan usia subur untuk mengatur kehamilan.
Pada kesempatan itu juga Uwanfrid menyampaikan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, dan BKKBN ditunjuk sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting.
“Kami menyadari bahwa tugas ini besar dan mulia, tapi bukan tugas yang mudah. Kami yakin dan percaya dengan sinergitas dan kerjasama diantara semua pihak, baik sistem pemerintah daerah dan berbagai komponen masyarakat lainnya, maka target percepatan penurunan stunting di Kalteng, seperti di Kabupaten Timur dapat tercapai,” tutupnya. (ilm).
(Visited 10 times, 10 visits today)
Sumber: https://beritasampit.co.id/2022/10/21/penggunaan-pil-dan-suntik-paling-banyak-diminati-masyarakat/