SAMPIT – Memperingati hari penyakit thalassemia sedunia setiap 8 Mei, Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalasemia (POPTI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mencatat penderita penyakit genetik ini menunjukkan tren yang meningkat.
“Penderita atau anak yang positif Thalasemia di Kotim sekarang ada 56 orang. Ada tambahan 1 tapi belum masuk data, karena kami masih menunggu hasil diagnosa positifnya,” kata Ketua POPTI Kotim, Reni Setya Dewi, Sabtu 27 Mei 2023.
Dijelaskannya, 56 orang penderita tersebut, 5 orang diantaranya berasal dari Kabupaten Seruyan dan 51 orang lainnya berasal dari kabupaten Kotim. Pada 2023, jumlah kasus penderita Thalasemia tersebut jauh meningkat jika dibandingkan dengan 2022 lalu.
“Jangka waktu setahun ini penambahan kasus Thalasemia sebanyak 31 orang. Di tahun 2022 tercatat sekitar 20 orang saja, dan sekarang ada 56 orang. Tentu ini menjadi perhatian kita semua,” sebutnya.
Lebih lanjut Reni menyampaikan, salah satu upaya untuk menekan dan pencegahan penyakit tersebut, yakni dengan melakukan skrining terhadap anak dan pasangan pra nikah untuk mengetahui individu ada keturunan Thalasemia atau tidak. Diketahui, karena penyakit ini merupakan penyakit turunan melalui kelainan sel darah merah sehingga gen hemoglobin yang bermutasi.
“Skrining itu perlu guna memutus mata rantai Thalasemia, kalau kita lambat melakukan itu maka akan terus bertambah. Jadi kita memohon skrining lebih gencar untuk mengetahui dini individu yang membawa sifat Thalasemia. Skrining itu dilakukan kepada pasangan pra nikah. Kalau kedua pasangan ada gen Thalasemia maka harus siap anaknya menderita Thalasemia pasti positif,” terangnya.
(dev/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2023/05/27/penderita-thalasemia-di-kotim-terus-bertambah