“Saya minta kepala Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan DPUPRPRKP agar segera menginventarisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial, termasuk infrastruktur dan lahan pertanian yang terdampak banjir. Persiapan langkah-langkah penanganannya, kemudian diusulkan di tahun anggaran 2023, baik melalui APBN, APBD provinsi maupun APBD Kabupaten,” kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis.
Rencana merelokasi fasilitas umum terdampak banjir seperti sekolah dan puskesmas merupakan langkah pemerintah daerah menyikapi banjir yang semakin sering terjadi. Sepanjang 2022 ini, setidaknya sudah tiga kali terjadi banjir, khususnya di wilayah utara.
Seperti pekan lalu, banjir merendam 27 desa di enam kecamatan. Banjir menyebabkan dampak terhadap 1.793 Kepala keluarga, 6.804 jiwa, 1.295 rumah, 12 rumah ibadah, delapan sekolah dan tiga fasilitas kesehatan.
Relokasi fasilitas umum diperlukan karena banjir diperkirakan akan sering terjadi. Untuk itu perlu direlokasi agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu saat banjir terjadi.
Tahun ini relokasi mulai dilakukan terhadap Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai. Saat ini pembangunan sedang berlangsung dan diharapkan rampung sesuai target sehingga bisa digunakan pada 2023.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/597349/pemkab-kotim-siapkan-relokasi-bertahap-fasilitas-umum-terdampak-banjir