Mencekam Bentrok Sangketa Lahan Di Kotim Renggut Satu Nyawa Satu Kritis Dan Dua Luka Luka

KLIK.SAMPIT – Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, mencekam , Senin (11 /9). Pasalnya telah terjadi bentrok antardua kelompok warga yang bersumber dari sengketa lahan. 

Bentrokan itu mengakibatkan satu nyawa warga melayang, satu kritis, dan dua orang mengalami luka-luka. 

Menurut salah seorang warga yang tidak ingin disebut namanya disebutkan, kejadian tersebut berawal dari sekelompok massa sedang melakukan patroli di perkebunan sawit itu sekitar pukul 10.30. Mereka menemukan sekelompok massa lainnya yang diduga sedang mencuri buah sawit dengan membawa sekitar 50 orang dengan 9 pikap.

“Sekelompok warga ini memergoki sekelompok warga lainnya yang katanya mencuri sawit ini, ” ucapnya kepada Klikkalteng.id, Senin malam (11/9). 

Pada saat itu mereka meminta para sekelompok warga yang diduga mencuri untuk menurunkan buah sawit yang diangkut menggunakan pikap itu. Sekelompok massa yang datang itu ingin massa yang dianggap penjarah keluar kebun dengan kondisi pikap kosong. 

Namun, situasi justru memanas, karena kedua belah pihak tidak ada yang mau mengalah. Hingga akhirnya terjadi bentrokan. Sampai akhirnya menewaskan satu orang dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan satu orang kritis.

“Awalnya kelompok ini meminta baik-baik kepada para pencuri. Tapi karena pihak yang diduga pencuri bersikeras tidak ingin menurunkan buah sawit yang telah mereka angkut, maka terjadilah kejadian tersebut,” ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun klikkalteng.id identitas korban yang meninggal dunia bernama Saudi (38) dan dan satu orang yang mengalami luka serius hingga harus dirujuk ke rumah sakit Palangka Raya bernama Pani (40).

Sementara itu tiga orang mengalami luka-luka bacok berasal dari Desa Tumbang Kalang dua orang bernama Deni (38) dan Hartoyo (33), dan berasal dari Desa Parenggean bernama cuncun.

Sementara itu ratusan personel kepolisian telah diterjunkan ke lokasi kejadian guna meredam kondisi yang sempat mencekam.

“Saya lihat puluhan sampai ratusan polisi ada di lokasi kejadian, untuk meredam sekaligus berjaga. Untuk sekarang kondisi di lokasi sudah kondusif karena sudah ada polisi yang berjaga,” katanya. 

Dirinya mengharapkan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan berharap agar pihak yang berwenang seperti kepolisian atau pihak pengadilan agar cepat diselesai kan agar tidak terjadi kembali terjadi lagi hal serupa. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Klikkalteng.id bentrokan tersebut melibatkan kubu Hokim dan kubu Alpin Laurance yang sebelumnya bersengketa lahan.

Kelompok Alpin diduga menyerang karena ingin mengusir anak buah Hokim yang menduduki kebun. (KLIK-RED)