SAMPIT – Mayoritas masyarakat menilai pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit menurun. Pasalnya, tak sedikit yang mengeluhkan lambatnya pelayanan yang dilakukan pihak rumah sakit bahkan hanya untuk mendapatkan nomor antrian.
“Meski saat ini sudah ada pendaftaran secara online melalui aplikasi, namun masih ada beberapa warga terutama yang sudah tua tidak mengerti penggunaannya bahkan tidak memiliki handphone yang mendukung. Sehingga terpaksa mengantri di rumah sakit langsung,”ujar salah seorang warga yang mengantar ayahnya berobat ke RSUD dr Murjani Sampit, Ami, Jumat 8 September 2023.
Bahkan ujarnya, untuk mendapatkan nomor antrian saja sudah harus mengantri cukup lama, mengingat loket antrian hanya ada satu dan langsung dilakukan Pengisian data di loket tersebut.
“Dan yang lebih parahnya loket antrian satu unit itu digunakan untuk mengantre semua poli, khususnya yang berada di lantai tiga. Sehingga antrian menjadi semakin lama apalagi di pelayanan lantai tiga ini banyak masyarakat yang berobat,”ucapnya.
Dia juga menjelaskan, setelah mendapatkan nomor antrean dan pengisian data di loket, yang bersangkutan kemudian harus mengantre kembali untuk dipanggil memasuki ruang pemeriksaan. Namun setelah dipanggil dan masuk, harus kembali melakukan pengisian data yang ditanyakan oleh petugas di dalam.
“Selesai mengisi data kembali disuruh keluar lagi untuk mengantre pelayanan berobatnya, jadi ada beberapa kali tahapan yang harus mengantre. Bahkan, kemarin juga kami datang sudah sejak pukul 08.00 WIB, baru terlayani sudah pukul 13.00 WIB,”bebernya.
Itupun ujarnya belum selesai, karena dokter yang melakukan pengobatan meminta untuk dilakukan rontgen. Namun pada jam tersebut untuk tempat rontgen sudah ditutup dan baru bisa membuka pelayanan lagi pada besok harinya saat pagi.
“Besoknya selesai rontgen juga sudah siang, dan untuk membaca sekarang saatnya harus mendatangi dokter yang pertama. Namun di jam siang juga sudah tutup dan disarankan untuk datang besok kan harinya lagi. Sehingga yang sakit ini jadi tambah sakit karena menunggu terlalu lama,”tegasnya.
Sementara itu, salah seorang pasien dari Kuala Pembuang, Yuni, juga mengatakan hal serupa. Ia pada 8 September 2023 ini, ingin melakukan kontrol pada suaminya pasca operasi namun mendapatkan pelayanan kurang maksimal.
“Untuk mendapatkan nomor antrian saja di oper sana sini dan menunggu lama, bahkan untuk mencari informasi sangat sulit. Yang kasihan itu yang sudah berumur karena menunggu terlalu lama dengan jumlah pasien yang cukup banyak,”ucapnya.
Menurutnya, dirinya sudah sering melakukan pengobatan di rumah sakit besar seperti di Kota Palangka Raya dan juga Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun, pelayanannya tidak seperti di kota Sampit, karena banyak pos yang melakukan pelayanan dan mudah mendapatkan informasi.
“Sedangkan di Sampit ini mengantre nomor antrean sekaligus melakukan pengisian data di satu mesin saja dan hanya ada satu petugas yang membantu untuk beberapa poli. Pelayanan juga dilakukan berdiri, sementara yang harus mengisi data adalah pasien. Kasihan pasien juga harus berdiri,”ucapnya.
Bahkan lanjutnya, di Kuala Pembuang saja yang notabanenya masih rumah sakit kecil, pelayanan yang diberikan tidak separah ini. Seperti pengambilan nomor antrean tidak perlu mengantre. Setelah mendapatkan nomor, baru mengantre untuk pengisian data dan ditanyakan keluhan.
“Setelah itu baru antre lagi untuk berobatnya, itupun pelayanan dilakukan tidak berdiri. Ada kursi yang disediakan. Sangat disayangkan RUSD dr Murjani Sampit ini fasilitas meningkat namun pelayanan malah menurun. Bahkan dari pagi tadi sudah banyak pasien yang mengeluh, karena yang datang kesini sudah pasti dalam keadaan sakit, namun harus menunggu sangat lama,”pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2023/09/08/masyarakat-menilai-pelayanan-rsud-dr-murjani-sampit-perlu-ditingkatkan