SAMPIT – Musim penghujan tidak hanya rentan muncul penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan juga diare, namun juga rentan muncul penyakit Leptospirosis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, banyak masyarakat yang tidak mengetahui penyakit ini.
“Penyakit ini disebabkan bakteri yang biasanya ada dalam urine hewan, termasuk tikus yang sering hidup di area kotor,” ujarnya, Kamis 21 Januari 2021.
Penyakit bakteri ini menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi. Manusia bisa terkena leptospirosis melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan.
“Adanya genangan air dan timbunan sampah, membuat penyakit ini mudah berkembang biak,” jelasnya.
Dikatakn Faisal, penderita leptospirosis sering menganggap bahwa munculnya gejala itu adalah akibat kehujanan.
“Saat ini di Kotim belum pernah ada ditemukan penyakit akibat terinfeksi penyakit leptospirosis. Namun, alangkah baiknya jika masyarakat sedini mungkin mengetahui dan mengantisipasinya,” ucapnya.
Pencegahannya sangat mudah, yakni dengan mencuci kaki saat tiba di rumah setelah jalan di genangan air hujan. Karena bakteri leptospirosis ini ketika menempel pada kaki manusia, bakteri tersebut akan menimbulkan gejala penyakit seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, hingga mata merah.
(dia/matakalteng.com)
The post Masyarakat Diminta Waspada Penyakit Ini Dimusim Hujan appeared first on Mata Kalteng.