SAMPIT – Puluhan pedagang Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) di Jalan Iskandar Sampit, Kabupaten Kotawaringin timur (Kotim) mengaku merugi lantaran listrik padam.
Udin, salah satu pedagang jam tangan di pasar PPM mengaku merugi ratusan ribu rupiah lantaran tidak berjualan akibat listrik padam sejak sore.
“Saya mengalami kerugian hingga ratusan ribu mas,” katanya saat di wawancarai, Jumat 2 September 2022.
Pemadaman listrik, lanjut Udin, sangat berpengaruh pada aktivitas usaha yang di lakoni. Bahkan kata dia, sejumlah toko yang menjual berbagai macam barang kebutuhan tutup lebih awal.
“Sangat berpengaruh, lihat saja sejumlah toko banyak yang tidak buka, pastinya kerugian mereka jauh lebih besar dari pada saya,” kata udin.
Senada disampaikan Warto pedagang lainnya. Menurut dia, kerugian akibat listrik padam sangat berdampak pada omzet penjualan bahkan mengalami kerugian.
“Ya kalau di bilang rugi ya pasti rugi, gimana mau laku mas, melihat listrik padam otomatis konsumen banyak yang gak mau datang,” kata Warto
Ia menambahkan kerugian akibat listrik padam sangat besar, mengingat pasar PPM menjadi rujukan bagi para konsumen untuk membeli barang-barang kebutuhan.
“Kerugian saya ini masih relatif kecil mas, dibandingkan dengan toko- toko lainnya bahkan bisa jutaan hingga puluhan juta,” katanya.
Diketahui, padamnya listrik di kawasan PPM Sampit terjadi sejak Kamis 1 September 2022 malam, akibat trafo listrik di kawasan tersebut meledak.
(syauqi)
(Visited 5 times, 5 visits today)
Sumber: https://beritasampit.co.id/2022/09/02/listrik-padam-pedagang-di-sekitar-ppm-sampit-mengeluh-rugi/