SAMPIT – Pemadaman listrik yang menimpa sebagian wilayah Kalimantan Tengah termasuk Kota Sampit membuat aktivitas masyarakat terganggu, termasuk di bidang pendidikan, salah satunya di MTSN 1 Kotawaringin Timur (Kotim).
Aktivitas belajar tidak mengalami kendala berarti saat listrik padam dan berjalan normal seperti biasa, namun pemadaman listrik lebih terasa dialami oleh guru-guru maupun staf Tata Usaha yang mengerjakan tugas di laptop maupun komputer.
“Kesulitan yang dialami saat listrik padam antara lain di bagian administrasi seperti print dan fotokopi tidak bisa dilakukan,” kata Kepala MTSN 1 Kotim melalui Kepala Tata Usaha Imus Noryady pada Jumat, 14 Oktober 2022.
Imus mengatakan, padam listrik pada hari Rabu dan Kamis itu membuat aktivitas administrasi terganggu seperti print, fotokopi, maupun akses internet juga mati sehingga staf dan guru tidak bisa berbuat banyak.
Di samping itu juga MTSN 1 Kotim terkendala aliran air PDAM yang mati, siswa dan guru kesulitan saat hendak salat maupun ke kamar mandi, karena toren air tidak cukup memenuhi kebutuhan seluruh warga sekolah.
“Untungnya listrik kembali menyala dan guru serta staf bisa kembali bekerja, semoga tidak terulang kembali listrik mati selama dua hari karena aktivitas sangat terganggu,” ucapnya.
Seperti diberitakan, hujan disertai angin dan petir dengan intensitas tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kalimantan Tengah menyebabkan pohon tumbang yang menimpa Tower Transmisi. Sehingga mengakibatkan terhentinya pasokan listrik pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (KV) pada Jalur Transmisi Kasongan – Parenggen – Sudan. Akibatnya, terganggunya suplai listrik di sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, pada Selasa 11 Oktober 2022 malam. (Nardi).
(Visited 6 times, 6 visits today)
Sumber: https://beritasampit.co.id/2022/10/14/listrik-padam-dua-hari-administrasi-sekolah-terganggu/