“Perusahaan yang memanfaatkan jalan lingkar selatan itu sangat banyak, tapi cukup ironis banyak yang enggan membantu. Perusahaan seharusnya menyadari bahwa itu supaya angkutan mereka lancar sehingga tidak merugikan masyarakat luas jika truk-truk mereka masuk kota seperti sekarang,” kata Dadang di Sampit, Sabtu.
Berdasarkan penghitungan teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kerusakan jalan yang harus segera ditangani sekitar 1.825 meter. Penanganan darurat itu membutuhkan dana sekitar Rp4,7 miliar.
Jumlah biaya tersebut untuk pembelian material yakni agregat kelas B, batu dan pipa drainase. Untuk alat berat akan disiapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Pemkab Kotawaringin Timur telah menawarkan agar 75 persen biaya perbaikan itu akan dipenuhi oleh 55 perusahaan besar perkebunan kelapa sawit, sedangkan 25 persen dipenuhi oleh Organda, ALFI, dan Pelindo.
Saat ini masih ada beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum menyetor sumbangan yang telah ditetapkan, yaitu masing-masing Rp50 juta. Hal yang memprihatinkan, perusahaan angkutan atau transportir hingga kini belum ada kejelasan terkait realisasi sumbangan mereka.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/587973/legislator-kotim-sayangkan-perusahaan-enggan-bantu-perbaikan-lingkar-selatan