SAMPIT – Kontrasepsi jangka panjang menjadi program prioritas yang terus digaungkan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah bertujuan untuk mengendalikan penduduk dan juga menjaga jarak kelahiran anak.
“Program kontrasepsi jangka panjang ini juga sangat berkontabusi besar terhadap penurunan stunting, terutama di Kalimantan Tengah,” kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng dr M Fitriyanto Leksono, saat meninjau langsung kegiatan Program KB Kesehatan, di Kodim 1015 Sampit, Rabu 25 Mei 2022.
Ada dua metode KB jangka panjang yang menjadi pilihan, yakni kontrasepsi implan ber KB dan Intrauterine Device (IUD) alat kontrasepsi dalam rahim.
“Kontrasepsi implan dipasang dibawah kulit pada lengan yang tidak aktif, minimal bisa bertahan selama 3 tahun, sedangkan IUD bisa bertahan 8 sampai 10 tahun,”paparnya.
Fitriyanto mengungkapkan semua kontrasepsi baik, tetapi belum tentu cocok bagi ibu yang menggunakannya. Sehingga lebih efesien jika menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
“Buat ibu-ibu yang pelupa dan tidak disiplin kontrasepsi jangka pendek, serta pada ibu yang aktif bekerja dan tidak sempat suntik tiap bulan atau minum pil, sebaiknya memilih kontrasepsi jangka panjang,” sarannya.
“ini juga menjadi pilihan bagi ibu-ibu yang mempunyai masalah tekanan darah tinggi, asma, kencing manis, itu sebaiknya kontrasepsi jangka panjang. Kita meminimalisir terjadinya resiko-resiko komplikasi apabila terjadi kehamilan,” sambungnya.
Dengan adanya spacing atau jarak kehamilan terhadap ibu, tentunya bisa berkontribusi untuk pencegahan terjadinya stunting.
“Jadi kenapa jarak kehamilan bagus 3 sampai 5 tahun, tumbuh kembang anaknya bagus, optimal. 1000 pertama harinya maksimal untuk pemenuhan gizinya, pola ASI, makan, sanitasi lingkungannya bagus, sumber air minumnya layak, itu mencegah terjadinya stunting baru,”pungkasnya. (Cha/beritasampit.co.id)
Sumber: https://beritasampit.co.id/2022/05/25/kontrasepsi-jangka-panjang-berkontribusi-besar-terhadap-penurunan-stunting/