“Bahan kebutuhan pokok lainnya cukup stabil. Saya justru menyoroti gula pasir karena di sini harganya sudah Rp15.000 per kilogram (kg), padahal seharusnya gula pasir itu pada kisaran Rp13.500 hingga Rp14.000 per kg, tapi tadi hampir seluruh pedagang menjual Rp15.000 per kg,” kata Inti Pertiwi dikutip dari Antara, Sabtu, 23 April 2022.
 
Ia memantau kebutuhan pokok di Pusat Perbelanjaan Mentaya, Pasar Ikan Mentaya, dan Pasar Subuh Sampit, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti.
Menurut Inti, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menugaskannya mengawal dan memonitoring ketersediaan bahan pangan pokok, terutama 10 komoditas kebutuhan pokok masyarakat.
Pihaknya harus mengecek ketersediaan di pasar konsumen. Hasil pantauan, komoditas bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai hijau, cabai rawit dan lainnya, tersedia cukup melimpah. Harganya juga tidak ada kenaikan berarti. Harga daging sapi segar masih Rp130.000 per kg dan harga ayam potong Rp28.000 per kg. Stoknya pun melimpah.
Pedagang mendatangkan sebagian barang dari Pulau Jawa. Hampir semua pedagang menyampaikan selama kedatangan kapal tidak bermasalah, maka ketersediaan bahan kebutuhan pokok juga tidak akan mengalami masalah.
“Insya Allah sampai lebaran bisa dikatakan aman di pasar ini. Minyak goreng tadi kami lihat kisaran harganya kalau yang curah Rp14.000 per liter, sedangkan yang kemasan sekitar Rp24.000 per liter,” ujarnya.
Terkait kenaikan harga gula pasir di Sampit yang dinilai cukup tinggi, pihaknya akan mengecek ke Bulog. Jika diperlukan, Bulog bisa memasok gula pasir lebih banyak, bisa pula melakukan operasi pasar.
Ia tidak menampik saat ini harga gula pasir seperti di Jakarta ada kecenderungan naik. Sebelumnya harganya Rp13.000 per kg, namun sekarang mulai naik menjadi Rp13.500 per kg dan ada permintaan kenaikan menjadi Rp14.000 per kg.
Harga mulai naik diperkirakan karena meningkatnya permintaan untuk membuat kue, sementara suplainya mungkin sedikit berkurang. Namun kenaikan harga gula pasir di Sampit saat ini dinilai cukup tinggi. Ini akan menjadi perhatian untuk dilakukan upaya-upaya agar tidak membebani masyarakat.
“Tadi pesan Pak Menteri, harga naik sedikit pada saat Lebaran ini tidak terlalu perlu dipermasalahkan. Yang penting adalah barangnya tersedia. Sekarang ketersediaan tidak ada masalah, hanya harga naik sedikit. Kalau kecenderungannya terus naik maka pemerintah akan melakukan intervensi seperti operasi pasar yang akan dilakukan oleh Bulog dan BUMN lain,” kata Inti Pertiwi.
(SAW)
Sumber: https://m.medcom.id/ekonomi/bisnis/3NOzWypK-kementan-soroti-kenaikan-harga-gula-di-sampit