SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (Karhurla) yang terjadi di Jalan Pramuka, tepatnya Perumahan Graha Pramuka, Tahap 5 diduga disengaja lantaran ada bekas tebasan yang dilakukan oleh warga.
“Kebakaran alami itu sangat jarang terjadi apalagi tidak turun hujan hanya kurang lebih satu minggu. Kalau kebakaran alami biasanya terjadi gesekan di atas pohon, jadi api muncul dari atas lalu turun ke bawah, sementara karhutla yang kita temukan ini api dari bawah,” kata Kepala BPBD Kotim, Rihel, Selasa 3 Januari 2023.
Menurutnya, faktor alam hanya pendukung ketika sumber api sudah dihidupkan, dimana saat angin kencang api akan lebih mudah menyebar dan membesar.
Sementara, lanjutnya, kemungkinan terjadinya kebakaran secara alami memang bisa terjadi jika tidak turun hujan kurang lebih selama satu bulan penuh, keadaan kering total dan sangat mudah terbakar.
“Kalau saat ini berdasarkan data BMKG Kotim masih belum masuk musim kemarau, namun memang dari peta sudah zona merah atau mudah terbakar,” ucapnya.
Akan tetapi, tambahnya, diprediksi masih terjadi hujan namun tidak merata sehingga titik panas juga bermunculan di sejumlah daerah di Kotim, termasuk di Kota Sampit.
(dia/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2023/01/03/karhutla-di-graha-pramuka-diduga-disebabkan-oleh-warga-nakal