Harga emas di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir diduga imbas dari memanasnya konflik di Timur Tengah.
“Ini kan hampir tiga minggu konflik memanas di Timur Tengah yang membuat harga emas dunia naik, sehingga harga emas domestik pun ikut naik,” kata salah seorang pemilik toko emas di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Darsani di Sampit, Minggu.
Ia menyebutkan, kenaikan harga emas ini terjadi secara bertahap dalam tiga minggu terakhir, meski sempat turun tapi tren yang terjadi lebih ke arah kenaikan harga. Hampir tiap hari ada kenaikan harga dengan selisih Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.
Menurutnya, kondisi ini dipicu konflik yang memanas di wilayah Timur Tengah yang berdampak pada harga emas dunia dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar. Apalagi, konflik tersebut melibatkan dua negara kuat, yakni Amerika dan Israel, yang berpengaruh terhadap nilai dolar.
Lanjutnya, kenaikan harga ini terjadi pada semua jenis emas, namun selisih harganya berbeda-beda. Mulai dari emas batangan yang semula di harga Rp910 ribu per gram kini menjadi Rp980 ribu per gram.
Lalu, emas amerika atau 999 dari harga Rp910 ribu menjadi Rp975 ribu ribu per gram, emas putih atau 750 dari harga Rp775 ribu menjadi Rp815 ribu per gram.
Selanjutnya, emas Singapore atau 700 dari harga Rp730 ribu menjadi Rp770 ribu per gram, emas 420 dari harga Rp470 ribu menjadi Rp500 ribu per gram dan emas 375 dari harga Rp425 ribu menjadi Rp460 ribu per gram.
“Kenaikan harganya sekitar tujuh persen dari sebelumnya, tapi yang paling berdampak itu emas batangan dan emas 999,” tambah Darsani.
Ia menyampaikan, kenaikan harga emas ini sempat dikeluhkan pelanggan, khususnya bagi yang ingin membeli emas batangan dan emas 999. Kendati demikian, kondisi ini tidak terlalu berdampak pada aktivitas jual beli emas di tokonya.
Bahkan, meski harga emas sedang naik jumlah pelanggan yang membeli masih dominan dibanding yang menjual kembali emasnya. Menurut Darsani, hal ini karena warga takut harga emas kembali naik, sehingga untuk investasi jangka panjang warga memilih membeli emas selagi mampu.
“Terlebih untuk jenis emas 999, kan kami membelinya sesuai harga pasaran. Kalau harga ke depannya naik, maka kami beli dengan harga yang naik itu juga, jadi masyarakat tak perlu khawatir,” ucapnya.
Seakan mendukung pernyataan tersebut, seorang warga bernama Liliana mengaku rela membeli emas saat harga sedang naik untuk keperluan investasi.
“Dari pada ada uang dipakai cuma-cuma, tidak jelas habisnya, lebih baik dibelikan emas untuk investasi. Lagi pula biasanya kalau menjual kembali potongannya sedikit saja, asal menyertakan kuitansi,” ujar wanita asal Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga ini.
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/663663/harga-emas-di-sampit-cenderung-naik-selama-beberapa-pekan-terakhir