TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Puluhan warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah (Kotim Kalteng) mengalami keracunan massal saat berbuka puasa, seorang di antaranya meninggal dunia.
Duka buka puasa ini terjadi setelah mereka mengonsumsi kue tradisional Ipau yang dibeli dari salah satu penjual kue terkenal di kawasan Jalan Usman Harun, Sampit.
Salah seorang korban yang harus diopname di RSUD dr Murjani, Sampit adalah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim, Zulhaidir.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany saat dihubungi, jumlah pasien yang datang dengan keluhan serupa sedikitnya berjumlah sekira 30 orang dengan rentang usia 10-60 tahun..
Dia juga membenarkan ada korban meninggal yakni seorang lansia (lanjut usia) berumur 60 tahun.
“Dia dibawa ke UGD dalam kondisi sudah meninggal. Sementara istri dan cucunya masih menjalani rawat inap,” kata Yulia Nofiany.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi mengungkapkan jumlah korban yang masih dirawat hingga Sabtu (1/4/2023) berjumlah 33 orang.
Para korban tidak datang bersamaan, tetapi selang beberapa jam usai mengonsumsi kue Ipau yang mereka beli.
Mereka berdatangan ke rumah sakit dari 29 Maret hingga 31 Maret 2023, sementara kue tersebu dibeli dan dikonsumsi pada 28-29 Maret 2023.
Keluhan mereka sama yakni mengalami diare, lemas, pusing, muntah dan nyeri perut.
Korban diduga membeli kue pembuka puasa itu di tempat yang sama, baik secara langsung maupun online.
Soal korban meninggal, Umar Kaderi membenarkan.
”Memang ada yang meninggal dunia tetapi diduga juga karena ada penyakit komplikasi lain. Korban sudah dalam kondisi meninggal saat tiba di rumah sakit,” katanya.
Diungkapkan Umar Kaderi, petugas telah menelusuri tempat penjualan kue itu dan mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunanan massal.
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/04/01/duka-buka-puasa-keracunan-massal-di-sampit-30-dirawat-dan-1-orang-meninggal-usai-makan-ipau