SAMPIT – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meminta pemerintah daerah (Pemda) setempat untuk mempertimbangkan keberadaan daging ayam potong di pasar murah.
“Dilihat dari data yang kami rilis pasar murah berpengaruh terhadap inflasi yang terjadi,” kata Kapala BPS Kotim Eddy Suharman, Selasa 4 Oktober 2022. Dijelaskan, pasar murah yang dilakukan oleh Pemkab Kotim berpengaruh terhadap harga sejumlah komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BPS, sejumlah komoditas mengalami deflasi seperti bawang merah -0.06 persen, minyak goreng -0,06 persen, telur ayam ras -0,02 persen dan cabai rawit sebesar -0,04 persen. Padahal sebelumnya komoditas itu penyumbang inflasi di Sampit. “Sekarang itu komoditas penyumbang inflasi yaitu bensin, beras, daging ayam ras serta makanan,” imbuh Eddy.
Oleh sebab itu, daging ayam ras yang memiliki andil dalam inflasi sebesar 0,07 persen itu dapat dipertimbangkan oleh Pemkab Kotim. Karena selama ini belum muncul di pasar murah. Kedepan salah satu komoditas penyumbang inflasi itu dapat disediakan di pasar murah. “Siapa tahu akan berpengaruh juga dengan harapan dapat mengalami penurunan,” ujarnya.
(dev/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2022/10/04/disebut-penyumbang-inflasi-daging-ayam-potong-harus-dipertimbangkan-di-pasar-murah