Ketika jambore dunia ke 25 berlangsung 2-12 Agustus 2023 itu tepat ketika Korea Selatan sedang musim panas. Lokasi bumi perkemahan di Saemangeum, Jeollabuk-do, Korea Selatan, di dekat pantai membuat peserta merasakan panas ekstrem. Bahkan suhu udara nyaris 40 derajat.
“Tetapi hal itu tidak menjadi halangan bagi saya dan teman-teman dari kontingen indonesia. kami tetap semangat mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan panitia,” ujarnya.
Ia mengaku fasilitas di bumi perkemahan sangat lengkap dan membantu menghadapi cuaca yang cukup merepotkan. Mulai dari toilet, air, hingga tempat untuk berteduh. Bahkan panitia Jambore Dunia ke-25 membuatkan kolam renang di setiap subcamp untuk para peserta yang ingin bermain air. Juga Cooling bus yang sangat bermanfaat untuk peserta.
Cuaca ekstrem itu kalah dengan pengalaman berharga ketika dirinya bertemu, berdiskusi, berkerja sama, dan berbagi pengalaman dengan orang-orang dari seluruh dunia.
“Saat ini saya masih di Inceon, besok baru menuju bandara dan menuju ke indonesia,” kata anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMA itu.
Kotim mengirimkan 2 perwakilan mengikuti Jambore Dunia ke-25. Selain Teguh ada siswi dari SMAN 2 Sampit Dian Tri Widiastuti. Ketua Harian Kwarcab Pramuka Kotawaringin Timur RW Sujarwo memastikan keduanya dalam keadaan sehat meski cuaca ekstrem dan topan khanun melanda bumi perkemahan.
“Peserta Jambore Dunia dari Kotim Alhamdulillah salah satunya sudah kembali ke Jakarta dan bergabung dengan kami. Yang satunya, 14 Agustus 2023, baru kembali ke Indonesia,” ujar Sujarwo yang saat dikonfirmasi sedang mengikuti Raimuna Nasional di Cibubur. (DEWI PATMALASARI/Y)
Sumber: https://www.borneonews.co.id/berita/310598-cerita-perwakilan-kotim-ikuti-jambore-dunia-di-korsel-cuaca-ekstrem-hingga-pengalaman-berharga