“Memang ada kebaikan harga, tapi masih hal yang wajar jelang idul fitri ini. Yang langka dan harganya melambung tinggi minyak goreng. Dan saya rasa itu terjadi disemua daerah,” ungkap Bupati Pulpis itu.
Sementara itu Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan RI yang juga menjabat Koordinator Pengawalan ketersediaan pangan pokok di Wilayah Inti Pertiwi Nashwari mengungkapkan Pasar mitra Tani Kementan RI sebelumnya telah digelar di Kota Palangkaraya dan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Kegiatan pasar Mitra Tani ini didukung penuh oleh pihak TNI dan Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Ketahan Pangan berserta DPRD Kalteng.
“Kementan kembali menggelar Pasar Mitra Tani di Kabupaten Pulang Pisau. Ini Sesuai intruksi Menteri Pertanian Prof. Syahrul Yasin Limpo (SYL), Pasar Mitra Tani ini bertujuan untuk menjembatani petani/produsen dalam memasarkan produknya kepada konsumen, hal ini dilakukan Kementan untuk memperbaiki sistem tata niaga pasar yang panjang dan rumit,” katanya.
Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan RI itu mengungkapkan saat ini dirinya ditugaskan Mentan SYL dan Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto untuk mengamankan ketersediaan pangan masyarakat Kalimantan Tengah.
“Hampir sebulan ini kami dan Tim fokus di Kalteng mas, kami akan mengawal betul ketersediaan pangan bagi 2,6 juta penduduk Kalteng. Sebagaimana arahan Pak Menteri dan Pak Dirjen, kebutuhan pangan masyarakat disini harus terjaga hingga idul Fitri nanti. Jadi Kementan, Pemerintah Provinsi, TNI dan Pemda harus bersinergi untuk mewujudkan ini” tegasnya.
Ia juga tak menampik, jika beberapa harga pangan memang saat ini sudah beranjak naik, hal ini disebabkan karena permintaan pasar cukup meningkat di bulan ramadhan dan mendekati Idul Fitri.
Fenomena ekonomi seperti ini tentunya terjadi secara natural karena adanya perubaha dari berbagai komponen dalam perputaran roda ekonomi seperti permintaan masyarakat.
“Fenomena ini wajar terjadi, di saat para petani atau produsen ingin menikmati sedikit kenaikan harga pada bulan suci ini, tentunya tidak hanya terjadi pada ekonomi modern saat ini, tapi sudah terjadi sejak ribuan tahun silam dan akan terus terjadi selama sistem ekonomi itu berjalan. Maka disinilah pemerintah perlu hadir untuk menstabilkan kembali harga dipasaran,” tambahnya.
Menurutnya Pasar Mitra Tani yang disinyalir mampu memutus mata rantai distribusi ini diapresiasi masyarakat Kalteng, pasalnya bahan pangan yang dipasok langsung dari petani dan produsen melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Dilain hal Bulog dan beberapa produsen lainnya menjual langsung produknya di Pasar Mitra Tani, sehingga harga sangat terjangkau.
Sumber: https://www.borneonews.co.id//berita/262127-bupati-pulang-pisau-buka-pasar-mitra-tani-kementan-ri