“Saya ingin dilaksanakan tetap dilaksanakan tahun ini,” kata Halikinnor usai membuka lomba inovasi teknologi tepat guna di halaman Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa.
Akhir pekan lalu Halikinnor memimpin rapat membahas persiapan pilkades serentak di 77 desa yang tersebar di 15 kecamatan. Rencana awal, pilkades serentak akan dilaksanakan pada Oktober mendatang.
Pemerintah daerah telah membentuk tim untuk membahas lebih rinci masalah ini. Hal itu lantaran saat ini tahapan pemilu serentak 2024 sudah berjalan sehingga perlu penyesuaian agar tidak sampai terganggu.
“Kita menghitung betul jangan sampai pilkades ini menghambat kegiatan pemilu. Kita hitung estimasi waktunya cukup dan insya Allah (dilaksanakan). Saya sudah rapat dengan Forkopimda dan telah membentuk tim, mengkaji semua aspek dari biaya, keamanan dan waktunya,” timpalnya.
Halikinnor berharap pilkades serentak tetap bisa dilaksanakan tahun ini. Jika sampai tertunda maka pemerintah daerah harus menunjuk seorang pegawai negeri sipil (PNS) menjadi penjabat kepala desa dengan masa jabatan cukup lama yaitu hampir dua tahun.
Hal ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap pemerintahan di tingkat desa dan kecamatan. Kekhawatiran itu karena biasanya pegawai berstatus PNS di desa hanya guru, padahal pegawai tersebut mempunyai kewajiban mengajar anak didiknya.
“Mudah-mudahan pilkades ini bisa dan dilaksanakan, tapi menunggu hasil rapat Forkopimda dulu,” demikian Halikinnor.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/620949/bupati-kotim-tidak-ingin-pilkades-serentak-tertunda