SAMPIT – Tidak semua jenjang pendidikan dasar SD/MI penyelenggara ujian sekolah menggunakan sistem tatap muka. Berdasarkan hasil laporan hanya MIN 1 Sampit memilih sistem daring.
“Yang melapor ke dinas pendidikan kabupaten hanya MIN 1 Sampit menyelenggarakan ujian sekolah sistem daring (dalam jaringan), sedangkan sekolah lainnya sistem tatap muka,” ucap Kepala Disdik Kotim Suparmadi melalui Kepala Seksi Kurikulum dan Pembinaan SD Edie Sucipto disela-sela pendistribusian, Jumat 26 Maret 2021.
Dia menjelaskan, petunjuk teknis (juknis) yang diterima dari Kemendikbud RI bahwa Kotim menyelenggarakan ujian sekolah sistem Belajar Dari Rumah (BDR).
Faktanya, lanjut Edie, untuk jenjang SD/MI Kotim sudah banyak yang menggunakan sistem pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu tentunya, menurutnya, menyesuaikan dengan sekolah masing-masing.
“Jumlah sekolah menyelenggarakan ujian sekolah tercatat ada 396 SD/MI, hanya MIN 1 Sampit gunakan sistem daring dan yang lainnya tatap muka,” tegas Edie.
Disdik Kotim pada intinya, tambahnya, menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh sekolah penyelenggara ujian terutama jenjang SD/MI untuk menentukan pilihan, apakah ujian sekolah gunakan tatap muka atau sistem daring.
“Pengawas ujian sekolah beberapa tahun sistem silang, nah tahun pelajaran 2020-2021 aturannya kami serahkan kepada sekolah penyelenggara ujian karena Kotim masih belum pulih dalam penyebaran covid-19,” tandasnya.
(ifin/beritasampit.co.id)
.fb-background-color {
background: !important;
}
.fb_iframe_widget_fluid_desktop iframe {
width: 100% !important;
}