TRIBUNKALTENG.COM, MARABAHAN – Banjir Kalsel, hingga kini 7 desa di wilayah Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) masih tergenang banjir.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Kuala (Batola) ribuan jiwa terdampak banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Batola Budimansyah mengaku, hasil dari pengecekan kondisi terakhir debit air di wilayah Jejangkit tidak ada penurunan.
Penyebabnya, kiriman air dari kabupaten tetangga dan pasang surut air Sungai Barito.
Kendati demikian, Budimansyah mengaku untuk pendataan yang pasti untuk penerima bantuan adalah warga yang lantai rumahnya terendam.
“Kalau terdampak, hampir semua warga di 7 desa di Kecamatan Jejangkit terdampak. Cuma untuk distribusi bantuan tentunya ada prioritas dan itu disandingkan dengan data dari Kantor Kecamatan,” katanya.
Budimansyah mengaku di lapangan itu terkendala warga yang merasa terdampak dan menderita sebagai korban banjir.
“Ini masih kita validasi korban banjir dan bantuan masih dalam proses,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Benih Tanaman pada Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, Ibnu Ginting memperkirakan ada tiga ribu hektar lahan pertanian yang terendam.
Menurutnya, kondisi itu dialami Kecamatan Jejangkit di 7 Desa dan 6 Desa di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola.
Masih kata Ibnu Ginting, apabila genangan air di areal pertanian itu belum surut hingga April, potensi gagal tanam dialami petani di dua kecamatan tersebut.
“Masa tanam padi jenis unggul yang akan menyelamatkan pertanaman padi hanya pada April dan Mei tahun ini,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul 13 Desa di Jejangkit dan Mandastana Terendam Banjir, 3 Ribu Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam,
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/03/15/banjir-kalsel-3-ribu-hektare-sawah-13-desa-di-jejangkit-dan-mandastana-terancam-gagal-tanam