SAMPIT – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, mencatat hingga bulan Agustus 2022 ada sekitar 34 kasus terindikasi HIV.
“Dari kasus ini yang dominan tinggi mereka yang usia produktif diantara usia 20, 25 sampai 49 tahun,” ungkap Ketua KPAD Kotim Asyikin Arpan, Jumat 7 Oktober 2022.
Dari seluruh kasus tersebut juga terdapat sejumlah orang yang terindikasi merupakan pelaku penyimpangan seksual, salah satunya Laki Suka Laki (LSL) atau bisa disebut kalangan Gay.
“Dari LSL ada juga terindikasi sebanyak 7 orang,” ucap Asyikin.
Tahun 2022 ini jumlah penderita yang terindikasi atau terpapar HIV di Kotim cukup tinggi, dan kasus ini seperti fenomena gunung es dan harus diantisipasi dan dicegah penularannya.
“Penderita yang terindikasi terpapar HIV bahkan sudah ada di desa-desa, permasalahan ini sudah sangat mengkhawatirkan dan harus kita cegah. Kami dari KPAD terus berupaya memberikan pemahaman melalui sosialisasi mencegah HIV/AIDS dengan mengajak masyarakat berprilaku hidup sehat,” jelasnya.
Upaya pencegahan dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama pada generasi muda baik dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi akan bahayanya HIV/AIDS, rutin dilakukan KPA Kabupaten Kotim. Karena diusia produktif tersebut merupakan kalangan yang rentan tertular jika tidak dilakukan pencegahan sedini mungkin.
“Kita rutin melakukan sosialisasi ke anak-anak sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi dengan diberikan pemahaman HIV/AIDS. Kita harus menjaga generasi muda bangsa ini supaya mereka terbebas dan tidak terinfeksi,” terangnya.
Ditambahkan, untuk Kalimantan Tengah, Kabupaten Kotim termasuk tertinggi jumlah penderita yang terindikasi terpapar.
Disamping itu jumlah penduduk yang cukup besar dengan jalur masuk terbuka luas ke daerah ini baik dari laut, darat maupun udara, termasuk juga perkembangan teknologi.
Asyikin mengimbau untuk mencegah penularan HIV/AIDS tersebut, dia mengajak masyarakat agar mau memeriksakan diri melalui tes HIV.
Selain itu, melakukan edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.
“Maka saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan, hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik. Sangat penting juga mencegah penularan penyakit itu,” pungkasnya. (ilm).
(Visited 3 times, 3 visits today)
Sumber: https://beritasampit.co.id/2022/10/07/34-orang-di-kotim-terindikasi-hiv-sebagian-besar-berusia-produktif/